SITUBONDO - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertangan) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, membawa sampel pupuk subsidi jenis NPK Phonska ke laboratorium Universitas Brawijaya Malang dan Dinas Pertanian Provinsi Jatim untuk memastikan palsu atau asli.
Kepala Bidang Penyuluhan Dispertangan Kabupaten Situbondo Muhammad Zaini mengatakan sampel pupuk NPK bersubsidi dibawa ke laboratorium setelah beredar berita media daring adanya temuan pupuk NPK diduga palsu.
"Hari ini kami berangkat ke Universitas Brawijaya Malang, membawa sampel pupuk NPK subsidi, dari kios pupuk yang menjual ke petani. Harapan kami agar segera kami pastikan palsu atau tidak" katanya dikutip ANTARA, Senin 26 Juni.
Beberapa hari lalu, lanjut dia, ramai diberitakan melalui media daring adanya pupuk subsidi NPK yang diduga palsu beredar di Kecamatan Bungatan.
Setelah mengetahui dan mendapatkan informasi itu, Dispertangan setempat bersama dengan Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) bergerak ke lokasi dan mengambil sampel pupuk yang diduga palsu itu.
Selain melakukan uji laboratorium ke Universitas Brawijaya, Dispertangan juga mengirimkan sampel pupuk tersebut ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, dan diperkirakan akan memakan waktu hingga satu bulan ke depan.
Zaini menambahkan hasil dari uji laboratorium nantinya diserahkan kepada Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) Situbondo, sebagai bahan rekomendasi kepada aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, jika pupuk tersebut palsu.
BACA JUGA:
Ia juga mengimbau kepada masyarakat, jika hasil uji laboratorium menyatakan pupuk yang diduga palsu itu benar-benar palsu, maka masyarakat diminta untuk melapor kepada aparat penegak hukum.
Namun demikian, ia memastikan bahwa pupuk subsidi jenis NPK di Situbondo akan didistribusikan pada Juli 2023 dengan edisi terbaru yang izin edar hingga April 2028 dengan stok pupuk mencapai 945 ton yang tersimpan di Gudang Penyangga Desa Kalibagor, Kecamatan Situbondo.