Pidana hingga Larangan Seumur Hidup Jadi Sanksi Tegas Perangkat Pertandingan Terlibat <i>Match Fixing</i>
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo didampingi Ketum PSSI Erick Thohir di Mabes Polri (Rizky AP- VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Prabowo menegaskan bakal memidanakan semua pihak yang terlibat kecurangan pada pertandingan sepak bola di Indonesia. Tujuannya, agar tercipta kompetisi yang bersih dan adil.

"Kita akan proses dan tentunya kalau di kepolisian pasti prosesnya pasti pidana," ujar Sigit kepada wartawan, Senin, 26 Juni.

Saat ini, Polri menemukan indikasi terjadinya kecurangan pengaturan skor atau match fixing. Satgas Antimafia Bola sudah diperintahkan untuk mengusut dugaan tersebut.

Tapi, Sigit juga meminta seluruh pihak, baik manajemen tim atau lainnya untuk memberikan informasi bila mengetahui terjadinya kecurangan. Sehingga, penegakan hukum akan langsung dilakukan.

"Saya membuka ruang apabila ada informasi laporan dan saya kira seluruh pecinta bola sepakat bahwa kedepan penyelenggaraan kompetisi liga betul-betul bisa fair karena ini yang tentunya diharapkan seluruh pecinta bola, jadi tolong berikan informasi kepada kami," sebut Sigit.

Menambahkan, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyebut pihaknya juga akan memberi sanksi tegas kepada perangkat pertandingan bila terbukti terlibat kecurangan.

Mereka yang kedapatan atau terbukti terlibat dalam mafia bola akan dilarang berkecimpung di dunia sepak bola seumur hidup.

"Tentu proses atau hukuman yang ada di PSSI berbeda, yaitu kita sudah sepakat yang namanya pemain, wasit, pemilik, pengurus termasuk saya kalau memang ada main-main tidak boleh berkecimpung dalam sepak bola seumur hidup," kata Erick.