Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak semua pihak di Tanah Air untuk merayakan Pemilu 2024 dengan kegembiraan dan menjauhi permusuhan.

"Mari rayakan pemilu dengan kegembiraan jauh dari sikap permusuhan," ujar Wapres dalam acara Dialog Kebangsaan Indonesia yang dihadiri diaspora Indonesia di Tashkent, Uzbekistan dilansir ANTARA, Selasa, 13 Juni.

Wapres menegaskan agenda Pemilu 2024 tidak boleh sampai memecah ikatan kebangsaan, meskipun ada perbedaan pilihan partai dan calon presiden serta wakil presiden.

"Kalau di agama kan lakum dinukum waliyadin, bagimu agamamu, bagiku agamaku. Kalau beda partai, lakum partaikum walana partaiuna. Kalau capres berbeda lakum capresukum walana capresuna," ucap Wapres.

Wapres juga menyampaikan Pemilu 2024 harus diletakkan sebagai proses lahirnya pemimpin-pemimpin transformatif.

"Proses Pemilu dan Pilkada tahun 2024, harus diletakkan sebagai proses lahirnya pemimpin-pemimpin transformatif yang akan mengelola proses pembuatan kebijakan negara, baik di level nasional maupun daerah," tutur Wapres.

Wapres menyampaikan tahun 2045 Indonesia akan berusia 100 tahun, dengan visi Indonesia Emas, yang berdaulat, maju, adil, dan makmur.

Ma’ruf Amin menekankan visi Indonesia Emas hanya akan terwujud, salah satunya, apabila Indonesia memiliki pemimpin yang transformatif, yakni pemimpin yang terus melakukan perbaikan secara berkelanjutan.

"Pemimpin transformatif, bukan hanya pemimpin yang baik, tetapi juga terus melakukan perbaikan. Bukan hanya pemimpin yang saleh tetapi juga muslih, yang melakukan perbaikan-perbaikan, demi tercapainya transformasi yang berkesinambungan," ujar Wapres.