Bagikan:

BANDA ACEH - Seratusan wisatawan mancanegara mengunjungi wisata pantai Desa Matanurung, Kecamatan Teupah Tengah, Kabupaten Simeulue, Aceh, untuk berselancar ombak atau surfing.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Simeulue Asmanuddin mengatakan selama sepekan terakhir tercatat 112 wisatawan mancanegara mengunjungi pantai yang terkenal dengan objek wisata selancar karena ombaknya.

"Objek wisata selancar di Pantai Matanurung semakin diminati wisatawan mancanegara negara. Dalam sepekan terakhir ini saja ada 112 wisatawan mancanegara berkunjung ke tempat tersebut," kata Asmanuddin dilansir ANTARA, Sabtu, 3 Juni.

Menurut Asmanuddin, tidak hanya di Pantai Matanurung, wisatawan asing juga menyukai sejumlah pantai lainnya di Pulau Simeulue. Selain keindahan alamnya, pantai di Pulau Simeulue memiliki gelombang yang cocok untuk mereka yang hobi berselancar ombak.

"Wisatawan mancanegara tersebut juga tertarik berkunjung karena pantainya masih alami dan terjaga dengan baik. Tentunya, ini menjadi modal bagi Pemerintah Kabupaten Kabupaten Simeulue mengembangkan wisata pantai, khususnya selancar ombak," kata Asmanuddin.

Selain turis mancanegara, wisatawan domestik atau nusantara juga banyak mengunjungi Pulau Simeulue dalam sepekan terakhir. Apalagi pada akhir pekan, ada libur panjang beberapa hari.

Asmanuddin mengatakan dampak kunjungan turis tersebut pulihnya ekonomi masyarakat, khusus sektor pariwisata, yang sebelumnya sempat terdampak pandemi COVID-19,

"Kami juga mengajak pengusaha mengembangkan potensi pariwisata yang ada, sehingga kunjungan wisatawan ke Pulau Simeulue terus meningkatkan. Peningkatan kunjungan wisatawan tentu berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Asmanuddin.

Kabupaten Simeulue merupakan wilayah kepulauan terluar di Provinsi Aceh. Pulau Simeulue berada di Samudra Hindia yang jaraknya sekitar 180 mil laut dari pesisir barat Pulau Sumatra.

Kabupaten Simeulue merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat sejak tahun 1999. Kabupaten Simeulue memiliki 10 kecamatan dengan 138 gampong atau desa yang dihuni sekitar 94 ribuan jiwa.