Bagikan:

JAKARTA - Pancasila sebagai dasar negara Indonesia layak dijadikan peradaban dunia. Hal ini karena banyak ntitas internasional yang mengagumi Pancasila.

Hal ini terutama saat Pidato Presiden Soekarno memperkenalkan Pancasila di hadapan Kongres Amerika Serikat pada tahun 1956.

Pandangan itu disampaikan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat membaca Teks Pancasila dalam Upacara Hari Lahir Pancasila 2023, di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis, 1 Juni.

"Profesor Marco Impagliazzo Pimpinan Komunitas Sant Edigio, organisasi internasional berpusat di Roma, Italia, yang memiliki keanggotaan mencakup 73 negara menyatakan bahwa Pancasila dengan nilai-nilai universal yang dikandungnya layak diangkat sebagai rujukan peradaban dunia," kata Bamsoet dalam keterangan resminya, seperti dinukil dari Antara.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI Bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan melalui Pancasila, maka Indonesia dipercaya menjadi pemimpin dalam berbagai organisasi dunia. Misalnya, Presidensi G-20 pada 2021-2022, Keketuaan ASEAN 2023, Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB Periode 2019-2020, serta Anggota Dewan HAM PBB Periode 2020-2022.

Ia menambahkan Profesor Thomas Meyer, akademisi dari Universitas Dortmund, Jerman, mengungkapkan bahwa Pancasila telah menjadi bahan kajian akademisi di Eropa. Ideologi Pancasila dinilai lebih baik daripada neoliberalisme dan fundamentalisme keagamaan yang menjadi kekuatan politik terbesar pada abad 21.

"Sedangkan Donald K. Emmerson, profesor ilmu politik di University of Wisconsin-Madison, Amerika Serikat, menyatakan bahwa kunci sukses Indonesia membangun pluralisme di tengah keragaman identitas budaya adalah berkat ideologi Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya.

Bamsoet mengatakan, dengan adanya Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, maka Indonesia dinilai dapat menjadi jembatan peradaban bagi dunia dalam memaknai pluralisme.

Adapun upacara ini dipimpin Presiden Joko Widodo sebagai Inspektur Upacara, Direktur Lalu Lintas Polda Daerah DIY Kombes Alfian Nurrizal sebagai Komandan Upacara, Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai Pembaca Naskah UUD NRI 1945, serta Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI Anwar Usman sebagai pembaca doa.

"Upacara Hari Lahir Pancasila bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan menjadi tambahan daya semangat bagi kita untuk senantiasa mengamalkan Pancasila dalam setiap gerak gerik kehidupan. Baik di keluarga, masyarakat, hingga berbangsa dan bernegara," tutur dia.

Untuk itu, sambungnya, masyarakat Indonesia harus bangga memiliki Pancasila yang diperkenalkan pertama kali oleh Presiden Soekarno pada 1 Juni 1945 dalam Sidang BPUPKI. Tidak hanya terbukti menyatukan dan menguatkan berbagai kemajemukan bangsa, Pancasila telah diakui berbagai kalangan dunia sebagai ideologi terbesar pada abad ke-21.

Turut hadir dalam acara itu, antara lain Wakil Presiden RI Maruf Amin, Presiden Ke-5 RI sekaligus Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Ke-9 RI Hamzah Haz, Wakil Presiden Ke-11 RI Boediono, Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti, Ketua MA RI H. M. Syarifuddin, Ketua KY RI Mukti Fajar Nur Dewata, serta Ketua BPK RI Isma Yatun.