Bagikan:

YOGYAKARTA - Nama Nasaruddin Umar muncul digadang-gadang sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang cocok untuk mendampingi Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024. Publik pun penasaran dengan profil Nasaruddin Umar yang dikenal sebagai imam besar Masjid Istiqlal Jakarta. 

Ganjar Pranowo juga menyatakan sudah kenal Nasaruddin Umar sejak lama. Kedekatan keduanya terlihat saat Nasaruddin Umar mendampingi Ganjar menghadiri sebuah acara halalbihalal di Manado, Sulawesi Utara, pada Kamis 18 Mei lalu. 

Romur Nasaruddin Umar bakal menjadi cawapres Ganjar telah beredar sejak dua minggu lalu. Lantas seperti apa profil Nasaruddin Umar dan bagaimana sepak terjangnya?

Profil Nasaruddin Umar

Nasaruddin Umar lahir di Ujung-Bone, Sulawesi Selatan, pada 23 Juni 1959. Nasaruddin menghabiskan masa kecil di tanah kelahirannya. Ia menempuh pendidikan jenjang Sekolah Dasar di SD di Ujung Bone. Lulus dari SD, ia melanjutkan sekolah di Madrasah Ibtida’iyah di Pesantren As’adiyah Sengkang. 

Nasarudin kemudian melanjutkan pendidikan PGA di Pesantren As’adiyah Sengkang. Lulus dari mondok, Nasaruddin kemudian menempuh pendidikan tinggi jenjang Sarjana di Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin Ujung Pandang. Ia juga mengenyam Sarjana Lengkap (Sarjana Teladan) di fakultas dan kampus yang sama. 

Setelah mendapatkan gelar S1, Nasarudin mengambil pendidikan jenjang Magister di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari tahun 1990-1992. Di kampus yang sama, Nasaruddin melanjutkan pendidikan jenjang doktoral atau S3 dan menjadi alumni terbaik. 

Selain menjalani pendidikan di Indonesia, Nasaruddin Umar juga menempuh pendidikan di luar negeri, di antaranya: Visiting Student di Mc Gill University Canada pada 1993-1994, Visiting Student di Leiden University Belanda pada 1994-1995, Sandwich Program di Paris University Perancis pada 1995. 

Nasarudin juga pernah melakukan penelitian kepustakaan di sejumlah perguruan tinggi di berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Belanda, Inggris, Italia, Belgia, Korea Selatan, Saudi Arabia, Mesir, Palestina, dan sebagainya. Pada tahun 2022, Nasarudin dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Tafsir pada Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah. 

Sepak Terjang Nasaruddin Umar

Sebelum menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Nasaruddin Umar pernah memegang jabatan sebagai Wakil Menteri Agama (Wamenag) pada tahun 2011-2014. Sesuai dengan bidang pendidikan yang dia tempuh, Nasaruddin aktif dalam program-program atau kegiatan keagamaan. 

Nasaruddin Umar juga merupakan pendiri organisasi lintas agama untuk Masyarakat Dialog antar Umar Beragama. Nasarudin juga pernah menjadi Dirjen di Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag. Ia juga dipercaya menjadi Tim Penasihat Inggris-Indonesia yang didirikan oleh Tony Blair mantan Perdana Menteri Inggris. 

Pada tahun 2019, Nasaruddin Umar terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) BP4 untuk kepengurusan periode 2019-2024. Pada tahun 2022, Nasarudin juga terpilih sebagai Ketum Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah. Selain itu, Nasarudin juga pernah menjabat sebagai salah satu Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada 2022-2027. 

Demikianlah profil Nasarudin Umar dan sepak terjangnya di keorganisasian dan bidang keagamaan. Saat ditanya soal kabar dirinya diusung jadi cawapres Ganjar Pranowo, Nasaruddin mengatakan lebih nyaman mengurus umat dibanding terlibat di dunia politik. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.