Anak Gajah Terkena Jerat, Kondisinya Dipantau BKSDA Aceh
Tim medis BKSDA merawat anak gajah terkena jerat di Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya. ANTARA/HO-BKSDA Aceh

Bagikan:

BANDA ACEH - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengerahkan tim pemantau kondisi anak gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) yang sebelumnya diselamatkan setelah terkena jerat di kawasan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya.

Kepala BKSDA Aceh Gunawan Alza mengatakan pemantauan tersebut untuk memastikan kondisi kesehatan anak gajah liar tersebut tetap dalam keadaan baik.

"Anak gajah liar tersebut sempat dirawat karena terkena jerat. Setelah dirawat, anak gajah kembali ke kawasan hutan. Tim BKSDA akan terus memantau kondisi kesehatan anak gajah tersebut," katanya dilansir ANTARA, Jumat, 19 Mei.

Sebelumnya, BKSDA Aceh menerima informasi ada anak gajah terkena jerat di kawasan areal penggunaan lain (APL) Gampong Panggong, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya, pada Rabu (17/5).

Berdasarkan informasi, tim BKSDA bersama kepolisian, personel Badan Kesatuan Pengelolaan Hutan, dan masyarakat mencari anak gajah tersebut. Dalam pencarian tersebut, anak gajah itu akhirnya ditemukan.

Dari hasil observasi tim medis BKSDA, anak gajah tersebut berkelamin jantan, berusia tiga hingga tiga tahun enam bulan dengan berat mencapai 658 kilogram.

"Kondisi anak gajah terlibat sehat karena berada di dekat alur sungai dengan pakan mencukupi. Saat ditemukan, jerat menempel di kaki depan sebelah kanan," kata Gunawan Alza.

Tim medis harus membius anak gajah tersebut untuk melepaskan jerat dari tali tambang yang teridentifikasi untuk rusa. Tim medis juga memberikan, antara lain antibiotik dan vitamin.

"Setelah dilakukan perawatan terhadap kaki yang terkena jerat tersebut, anak gajah itu disadarkan dari biusnya. Setelah itu, anak gajah perlahan menuju hutan," kata dia.