Indonesia dan Kongo Sepakat Jalin Kerja Sama Pertahanan dan Militer
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kiri) dan Wakil Perdana Menteri Republik Demokratik Kongo merangkap Menteri Pertahanan Kongo Jean-Pierre Bemba Gomba (kanan)/ANTARA/Genta Tenri Mawangi

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Republik Demokratik Kongo sepakat menjalin kerja sama bidang pertahanan dan militer yang di antaranya mencakup rencana pembelian alutsista buatan Indonesia, dan menerima taruna dari Kongo untuk belajar di akademi militer Indonesia.

Komitmen untuk menjalin kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan letter of intent (LoI) oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan Republik Demokratik Kongo Jean-Pierre Bemba Gombo di Aula Bhinneka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis, 11 Mei.

"Menurut saya ini adalah momen bersejarah dan kami menanti kerja sama yang akan terjalin ke depannya," kata Menhan Prabowo Subianto saat jumpa pers selepas bertemu dengan Menhan Kongo selama lebih dari 1 jam dilansir ANTARA.

Prabowo menyampaikan Indonesia menyambut baik kerja sama dengan Kongo, terutama terkait rencana pembelian alutsista buatan Indonesia mengingat Menhan Kongo sempat berkunjung ke PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Jawa Barat, Kamis.

"Yang mulia Wakil Perdana Menteri menceritakan kunjungannya ke Pindad dan PT Dirgantara Indonesia di Bandung, dan beliau sangat tertarik dan berminat dengan produk kita. Ini awalan untuk kerja sama yang baik, dan untuk itu kami berminat melanjutkan kerja sama ini," tutur Prabowo.

Wakil Perdana Menteri Republik Demokratik Kongo Jean-Pierre Bemba berterima kasih atas sambutan yang hangat dari Indonesia.

Bemba, yang secara resmi menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri dan Menhan Kongo pada 2023, menyampaikan negaranya ingin mengirim taruna-taruna dan pasukan khususnya untuk belajar serta berlatih di Indonesia.

"Kami sangat tertarik dengan kerja sama baru ini," kata Bemba.

Dia menilai penting bagi Republik Demokratik Kongo untuk mempelajari pencapaian-pencapaian Indonesia terutama dari industri pertahanan dan militer.