Bagikan:

YOGYAKARTA – Pemerintah saat ini sedang membangun kapal selam Scorpene. Pembangunan dilakukan atas kerja sama antara Indonesia dengan Prancis. Lalu, sampai mana progres pembangunan kapal selam scorpene tersebut?

Progres Pembangunan Kapal Selam Scorpene

Seperti diketahui, kerja sama pembangunan kapal selam tersebut dilakukan antara PT PAL Indonesia (Persero) dengan perusahaan asal Prancis Naval Group. Progres pembangunan kapal selam saat ini sudah ada di fase 1 dengan roadmap hingga fase 4 yang diperkirakan membutuhkan waktu hingga  2045.

"Roadmap ada fase 1 sampai ke fase ke-4. Dan fase ke-4 sendiri kami bisa total sampai 2045, itu sampai kita bisa mengekspor semuanya. Dari memproduksi semua di lokal dan perjalanan kita memang program ini kita menyelesaikan baru fase 1," jelas General Manager of Merchantship dan Submarine PT PAL Satriyo Bintoro dalam acara “Industri Day” yang digelar di Jakarta Pusat, Rabu, 10 Mei.

Kapal selam memang ditargetkan memiliki komponen perusahaan lokal sebesar 30 persen. Sedangkan komponen lain yang diimpor adalah komponen yang memiliki nilai tinggi seperti sistem umum dan mesin. Terkait pemasok komponen lokal, PT PAL masih melakukan proses identifikasi.

Bintoro Satriyo juga mengungkapkan bahwa target produksi satu kapal selam yang akan digunakan oleh Indonesia itu adalah enam tahun. Namun, PT PAL memilih untuk memperpanjang waktu selama 1 tahun untuk evaluasi.

"Jadi, tiap fase sendiri kan 2023 sampai 2030. Fasenya 7 tahunan. Karena rata-rata bangun kapal selam butuh 6 tahun. Makanya satu tahun untuk evaluasi. Jadi, target kita tujuh tahunan," imbuhnya.

Seperti diketahui, Indonesia menjalin kerja sama dengan Prancis untuk membangun kapal selam Scorpene. Nantinya kapal selam tersebut akan digunakan oleh TNI Angkatan Laut (AL). Kapal selam scorpene yang dibangun di Indonesia memiliki keistimewwaan tersendiri dibanding Scorpene lain mengingat perusahaan Naval juga menjalin kerja sama dengan negara lain seperti Malaysia, Brasil, atau India.

Kapal Scorpene yang dibangun di Indonesia dibuat dengan menyesuaikan kondisi di Indonesia dengan mempertimbangkan air laut termasuk suhu air.

“Kami mempertimbangkan air laut, suhu, Angkatan Laut kami, dan lain-lain. Mohon dimengerti bahwa ini khusus untuk Indonesia, jadi tidak akan sama," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, VP Sales India and Asia Pacific Naval Group, Nicolas De La Villemarqué menjelaskan bahwa perusahaan memberikan penawaran kapal selam terbaik dengan disesuaikan terhadap kebutuhan tiap negara. Meski demikian, Naval Group tetap menjamin kerahasiaan teknologi kapal selam tiap negara.

"Konfigurasi kapal ini sangatlah rahasia karena kita membicarakan tentang kedaulatan Indonesia dan kebutuhan Kementerian Pertahanan dan Angkatan Laut," jelasnya.

Pemerintah memang tengah menjalin kerja sama dengan Prancis terkait pengadaan alutsista. Rencananya, Kementerian Pertahanan akan membeli dua kapal selam Scorpene. Rencana tersebut masuk dalam kerja sama bidang research and development terkait kapal selam. Rencana pembelian termasuk Air-independent Propulsion (AIP) lengkap dengan senjata, suku cadang, bahkan latihan.

Itulah informasi terkait progres pembangunan Kapal Selam Scorpene. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.