Pengungsi di Stadion Manakarra Mamuju Keluhkan Minimnya Air Bersih hingga Tumpukan Sampah
Tumpukan sampah yang berada di tenda pengungsian di kawasan Stadion Manakarra Mamuju (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Warga korban gempa bumi yang mengungsi di Stadion Manakarra Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengeluhkan minimnya ketersediaan air bersih. Hari ini misalnya, pengungsi baru memperoleh satu tangki air. 

"Sejak kami mengungsi di sini baru tadi ada mobil tangki yang membawa air, itupun hanya satu unit sehingga tidak mungkin bisa mencukupi kebutuhan seluruh pengungsi," kata salah seorang pengungsi di Stadion Manakarra Mamuju, Muhammad Ridha dilansir Antara, Senin, 18 Januari. 

Pada hari pertama pascagemba bumi lanjut Muhammad Ridha, sempat disiapkan satu unit tandon di dalam Stadion Manakarra Mamuju, tetapi tidak dilengkapi alat.

"Di hari pertama kami mengungsi, sempat disiapkan satu tandon, tetapi tidak disiapkan alatnya, salah satunya keran air. Jadi, tandon air tersebut tidak bisa dipakai," ucapnya.

Sebagian pengungsi terpaksa mandi dan mencuci secara bergantian di sumber mata air yang berada di samping stadion.

"Kalau saya, MCK (mandi, cuci dan kakus) di rumah karena kerusakan rumah saya tidak terlalu parah. Tapi pengungsi lainnya yang rumahnya rusak parah menggunakan sumber mata air yang ada di samping stadion," tuturnya.

"Kualitas airnya sangat buruk sehingga banyak pengungsi yang mengalami gatal-gatal," tambah Muhammad Ridha.

Selain air, pengungsi juga mengeluhkan tumpukan sampah yang berada di samping tenda-tenda pengungsi.

"Sejak hari pertama saya sudah meminta agar sampah-sampah kami bisa diangkut tetapi sampai saat ini sampahnya dibiarkan menumpuk sehingga sangat bahaya dan rentan menimbulkan penyakit. Jangan sampai kita menghindari bencana tetapi bencana lain justru yang datang," ujar Muhammad Ridha.

Pantauan pada sore hari ini, tumpukan sampah yang didominasi popok dan sampah rumah tangga terlihat menumpuk di samping tenda pengungsi yang berada persis di depan pintu masuk Stadion Manakarra Mamuju. Di kawasan ini, tercatat hampir 2.000 jiwa warga yang mengungsi.

Tenda-tenda pengungsian terlihat berjejer di sepanjang jalan Stadion Manakarra Mamuju. Bahkan, ada beberapa warga yang mengungsi menggunakan mobil sebagai tempat tidur.

"Bau sampahnya sangat menyengat karena banyak sampah basah. Kami sudah menderita akibat terpaksa mengungsi ditambah lagi kondisi di sini yang banyak sampah menumpuk," kata pengungsi lainnya Nurdin.