Pengkhotbah Horor dari Kenya, Suruh Jemaat Mati Kelaparan Supaya Bisa Ketemu Yesus
Ilustrasi warga Kenya (Photo by Nicholas Gray on Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Polisi Kenya telah menggali 21 mayat di dekat kota pesisir Malindi, saat mereka menyelidiki seorang pengkhotbah yang dikatakan menyuruh para pengikutnya untuk mati kelaparan.

Korban di antaranya anak-anak. Dan polisi yakin kalau mereka akan menemukan lebih banyak lagi mayat.

Kuburan dangkal itu berada di hutan Shakahola, tempat 15 anggota Gereja Kabar Baik Internasional diselamatkan minggu lalu, seperti dilansir dari BBC, Minggu 23 April.

Pengkhotbah Paul Mackenzie Nthenge ditahan, sambil menunggu sidang. Dia dianggap "pemimpin sekte" dan kabarnya , sejauh ini sudah 58 kuburan telah diidentifikasi.

Salah satu kuburan diyakini berisi jenazah lima anggota keluarga yang sama - tiga anak dan orang tua mereka.

Mackenzie telah membantah melakukan kesalahan. Namun penyidik tidak percaya.

Dia diduga mengatakan kepada pengikutnya untuk membuat diri mereka kelaparan untuk "bertemu Yesus".

Harian Kenya The Standard mengatakan ahli patologi akan mengambil sampel DNA dan melakukan tes untuk menentukan apakah korban meninggal karena kelaparan.

Polisi menangkap Mackenzie pada 15 April setelah menemukan mayat empat orang yang diduga mati kelaparan.

Victor Kaudo dari Pusat Keadilan Sosial Malindi menjelaskan, "ketika kita berada di hutan ini dan datang ke daerah di mana kita melihat sebuah salib besar dan tinggi, kita tahu itu berarti lebih dari lima orang dimakamkan di sana".

Pengkhotbah itu diduga menyebutkan tiga desa Nazaret, Betlehem dan Yudea dan membaptis para pengikutnya di kolam sebelum menyuruh mereka berpuasa, The Standard melaporkan.