JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) telah mengumumkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada Jumat, 21 April. Hanya saja, belum diketahui sosok yang akan mendampinginya di Pilpres 2024.
Lalu apa kata pengamat soal kriteria yang tepat bagi cawapres Ganjar?
Direktur Indonesia Political Review Ujang Komarudin mengatakan Ganjar harus punya calon wakil yang elektabilitasnya tinggi. Sosok ini harus mampu menopang elektabilitas kader PDIP tersebut.
"Elektabilitas ini jadi parameter ukuran untuk menopang kekuatan bagi Ganjar," kata Ujang kepada VOI, Minggu, 23 April.
Kriteria lain yang bisa dijadikan pertimbangan adalah sosok tersebut harusnya bisa merepresentasikan kelompok Islam. "Karena kita lihat Pak Ganjar dari PDIP ini kan dari kelompok nasionalis," ujar Ujang.
"Maka pasangannya harus paling tidak dari kelompok Islam. Itu penting karena sinergi atau kombinasi dari nasionalis dan kelompok Islam itu bagus. Jadi jangan dibenturkan antara dua kekuatan itu," sambungnya.
Selain itu, kata Ujang, ada kriteria lain yang secara normatif harusnya dipenuhi. Misalnya, berintegritas, mampu menjadi pemimpin, punya rekam jejak yang baik hingga berprestasi.
"Paling tidak, banyak kriteria yang harus dipenuhi dan dicari oleh Ganjar dan PDIP," tegasnya.
Presiden Jokowi mengungkap banyak nama yang cocok sebagai cawapres pendamping Ganjar Pranowo. Hal ini disampaikan salat Idulfitri di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Sabtu, 22 April.
"Kok tanya saya. Yang cocok, banyak, banyak, banyak,” kata Jokowi
Jokowi lantas menyebut nama yang potensial adalah Prabowo Subianto hingga Erick Thohir. Namun, dia minta semua sabar menunggu keputusan akhir.
BACA JUGA:
"Semakin jelas siapa capresnya sehingga nanti tinggal cawapresnya, ditunggu, sabar. Banyak calon cawapresnya, ada pak Erick (Erick Thohir), ada pak Sandiaga Uno, ada pak Mahfud (Mahfud MD), ada pak Ridwan Kamil, ada cak Imin (Muhaimin Iskandar), pak Airlangga (Airlangga Hartarto)," ungkapnya.
"Termasuk Pak Prabowo," sambung Jokowi.
Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan sudah ada komunikasi antara Presiden Jokowi dengan ketua umum partainya, Megawati Soekarnoputri soal cawapres Ganjar. Ada sejumlah nama yang sudah disampaikan.
"Tadi Pak Presiden Jokowi sudah membuat pernyataan setelah menjalankan Salat ied bersama dengan Pak Ganjar Pranowo. Jadi itu semua dikomunikasikan ketika ibu megawati soekarnoputri bertemu dengan Bapak Presiden Jokowi," kata Hasto di kediaman Megawati, Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 23 Maret.
Hasto bilang PDIP juga berupaya melakukan komunikasi politik lainnya setelah mendeklarasikan Ganjar sebagai capres. Salah satunya, pernyataan dan pertemuan Jokowi dengan sejumlah politikus saat hari raya.
"Itu semua dari Pak Jokowi ketika menyampaikan berbagai opsi-opsi yang ada. itu bagian dari proses komunikasi yang dijalankan," pungkasnya.