DIY Bangun Trase Jalan Penghubung 3 Kawasan Pariwisata Strategis
Wisatawan mengunjungi Desa Wisata Nglanggeran di Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta/ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/aww.

Bagikan:

YOGYAKARTA - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul memulai pembangunan trase Jalan Tawang-Ngalang-Gading yang menghubungkan tiga kawasan pariwisata strategis di provinsi ini.

"Trase Tawang-Ngalang-Gading akan menghubungkan tiga kawasan strategis kepariwisataan yaitu Pantai Selatan Gunungkidul, Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran, dan Kompleks Prambanan-Candi Ijo di Kabupaten Sleman," ujar Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo dilansir ANTARA, Jumat, 14 April.

Menurut dia, Pemda DIY melakukan pemerataan pembangunan untuk mengurangi ketimpangan wilayah, salah satunya dengan membuka akses-akses baru untuk memfasilitasi pergerakan ekonomi.

"Dengan dibukanya trase ini, diharapkan mobilitas yang semakin mudah akan memacu pergerakan roda perekonomian di kawasan-kawasan tersebut," ujar Singgih.

Ia mengatakan sisi Selatan Gunungkidul saat ini berkembang cukup pesat, terutama karena adanya dukungan sektor pariwisata.

Sementara, pengembangan di sisi utara Gunungkidul, kata Singgih, masih belum sesuai harapan karena akses yang masih terbatas.

Selain menghubungkan tiga kawasan pariwisata, menurut dia, trase jalan tersebut dirancang untuk terhubung langsung dengan Tol Yogyakarta-Solo melalui exit tol Prambanan.

"Pelaksanaan pembangunannya bukan hal yang mudah mengingat kendala geografis dengan adanya lembah dan pegunungan di kawasan Baturagung," ucap dia.

Singgih menjelaskan pembangunan trase jalan itu diusahakan tidak menyentuh langsung kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran sebagai sebuah Kawasan Cagar Alam Geologi yang dilindungi.

Karena itu,  pembangunannya memilih jalur yang memutari perbukitan di sisi Selatan Gunung Api Purba Nglanggeran.

Pada titik pilihan tersebut, kendalanya adalah harus melewati lembah cukup curam yang di atasnya terdapat air terjun Kedung Kandang dan persawahan warga.

"Untuk mengatasinya, dengan sangat terpaksa dibuat jalur pertolongan ke arah lembah bagi mobilisasi alat-alat berat untuk menanam tiang pancang jembatan melalui air terjun tersebut," kata dia.

Pembuatan jalur pertolongan di kawasan air terjun Kedung Kandang dan persawahan warga tersebut, kata Singgih, diputuskan setelah dilakukan beberapa kali mediasi antara Pemda DIY maupun Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dengan masyarakat terdampak.

"Pada prinsipnya semua pihak telah menyadari bahwa pembangunan trase jalan di lokasi ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, baik masyarakat setempat maupun masyarakat Kabupaten Gunungkidul dan DIY pada umumnya," ujar dia.

Terkait segala kerusakan yang terjadi sebagai dampak yang tidak dapat dihindari dari proses pembangunan, menurut Singgih, semua pihak telah sepakat akan mengupayakan inovasi-inovasi yang diperlukan untuk mengeliminasi dampak negatifnya.

Pemda DIY bersama Pemerintah Kabupaten Gunungkidul akan mendukung dan membantu terwujudnya inovasi untuk mengembalikan daya tarik kawasan yang terganggu akibat proses pembangunan jalan.

"Inovasi-inovasi yang nantinya akan dilakukan ini juga sekaligus sebagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan di kawasan tersebut. Predikat Nglanggeran sebagai sebuah Desa Wisata Terbaik versi 'UNWTO' tahun 2021 akan terus dipertahankan dan ditingkatkan agar dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat," ujar Singgih.