Bagikan:

PALEMBANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memetakan kawasan rawan kemacetan lalu lintas dan kebencanaan yang mesti diwaspadai para pemudik Lebaran 2023.

Kepala Dinas Perhubungan Sumsel Ari Narsa di Palembang, Sabtu, mengatakan pihaknya sudah melakukan peninjauan kawasan yang masuk dalam kategori rawan kemacetan, meliputi Jalan Lintas Tengah Sumatera pada ruas Kota Prabumulih-Muara Enim, Martapura, Ogan Komering Ulu Timur-Muara Enim.

Selain itu, Jalan Lintas Timur Sumatera ruas Indralaya, Ogan Ilir-Palembang, Palembang (Kilometer 12)-Betung, Banyuasin-Sekayu, Musi Banyuasin-Provinsi Jambi.

Kemacetan di setiap kawasan itu, katanya, dipengaruhi faktor nonalam, seperti adanya pasar tumpah, kendaraan mogok, dan bencana alam yang mengakibatkan penurunan kualitas jalan.

Dia mengatakan pasar tumpah menjadi sarana pemenuhan kebutuhan ekonomi warga setempat dalam memanfaatkan libur hari raya.

Berdasarkan pantauan tim, lokasi pasar tumpah di antaranya di Pasar Indralaya (Ogan Ilir), Pasar Tugumulyo (Ogan Komering Ilir), Pasar Sungai Lilin-Bayung Lencir (Musi Banyuasin), Pasar Padang Tepong, Pasar Pendopo, Pasar Tebing Tinggi (Empat Lawang), Pasar Jarai (Lahat).

Di sejumlah tempat itu, warga mendadak menjadi pedagang barang kebutuhan pokok, pakaian, dan pernak-pernik Ramadhan serta Lebaran.

Hal yang dianggap menjadi masalah dari aktivitas itu, lanjutnya, para pedagang kerap mendirikan tenda di bahu jalan, sementara ada ratusan orang dan kendaraan yang datang di daerah itu mengakibatkan jalan menjadi lebih sempit ditambah volume arus kendaraan besar yang meningkat.

"Meski bukan penyebab satu-satunya kemacetan namun di sinilah potensi kemacetan yang mesti diwaspadai itu," kata dia.

Saat itu, terjadi kemacetan cukup panjang, antrean kendaraan "mengular" mencapai 42 km di Jalan Lintas Timur Sumatera ruas Palembang (KM12)-Betung, Banyuasin-Sekayu, Musi Banyuasin.

Ari memaparkan untuk kategori kawasan rawan bencana, seperti longsor dan banjir, di Simpang Martapura-Muara Dua, Simpang Campang, Ogan Komering Ulu Selatan-Ujan Mas.

Selain itu, Ujan Mas-batas Provinsi Bengkulu, Muara Dua-Kota Batu, Sugi Waras-Lahat, Sekayu, Musi Banyuasin-Lubuklinggau, Pagaralam-Tanjung Raya, dan ruas jalan Lahat-Muara Enim.

"Bencana berpotensi menimbulkan penurunan kualitas jalan atau bahkan tidak bisa dilewati karena tertutup material banjir atau tanah longsor," kata dia.

Ia menyampaikan fenomena tersebut juga memperbesar potensi kecelakaan pelaku perjalanan.

Berdasarkan laporan Jasa Raharja Cabang Sumsel, tercatat 1.209 kasus kecelakaan lalu lintas di daerah ini terhitung sejak Januari-Juli 2022.

Ari memastikan Pemerintah Provinsi Sumsel bersama kepala daerah 17 kabupaten/kota dan setiap kementerian/lembaga sudah menyiapkan skema mitigasi semua faktor yang berpotensi menghambat arus lalu lintas pemudik.

Upaya tersebut, di antaranya membentuk satuan tugas operasi selama arus mudik dan balik Lebaran (19 April-1 Mei 2023) dengan menyiagakan ribuan personel gabungan hingga unit evakuasi dan alat berat di setiap daerah itu.

"Prinsipnya sebagaimana arahan gubernur kami terus berupaya jangan sampai perjalanan pemudik tahun ini yang jumlahnya diperkirakan meningkat sekitar 20 persen dari tahun sebelumnya (atau mencapai 123,1 juta pemudik, red.) via darat terhambat, baik tujuan Sumsel maupun hanya perlintasan," pungkasnya dikutip ANTARA, Sabtu, 8 April.