JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengunjungi markas Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah di Jakarta, Rabu 5 April. Kunjungan itu dalam rangka membahas kerja sama terkait dengan pemilu.
"(Kami) Membahas masalah kerja sama (tentang pemilu) dan silaturahim dengan PP Muhammadiyah," ujar Ketua Bawaslu Rahmat Bagja usi pertemuan di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu 5 April, disitat Antara.
Lebih lanjut, Bagja menyampaikan pembahasan terkait dengan kerja sama antara pihaknya dan PP Muhammadiyah di bidang pemilu itu di antaranya adalah mengenai sosialisasi dari Bawaslu kepada pengurus dan keluarga besar Muhammadiyah terkait pencegahan praktik politik uang.
Berikutnya, dalam kunjungan itu, Bawaslu juga menekankan mengenai larangan berpolitik praktis dengan memanfaatkan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan.
"Kami tidak memperkenankan penggunaan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan sebagai ajang sosialisasi politik praktis," ujar dia.
BACA JUGA:
Berdasarkan pantauan, Bagja hadir didampingi oleh anggota Bawaslu Lolly Suhenty dan Totok Hariyono. Di sekitar lokasi, tampak pula Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas.
Sebelumnya pada Selasa 28 Februari, Bawaslu pun telah mengunjungi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Gedung PBNU, Jakarta. Dalam kunjungan yang disambut langsung Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf itu, Bawaslu dan PBNU menyepakati akan bekerja sama mencegah terjadinya politisasi identitas dalam Pemilu 2024.
Pada saat itu, Bagja menyampaikan Pemilu 2024 mendatang harus bersih dari politik identitas yang digunakan untuk kepentingan politik praktis, juga politik uang. Dia juga berharap peserta pemilu tidak menjadikan tempat ibadah untuk berkampanye.