Terkait Penanganan Kemiskinan Ekstrem di Desa Kangkung, Wapres Cecar Camat Mranggen Demak
Wapres Ma'ruf Amin (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajukan beberapa pertanyaan kepada kepala wilayah atau Camat saat meninjau upaya penanganan kemiskinan ekstrem di Desa Kangkung, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.

Desa Kangkung, Kecamatan Mranggen merupakan satu dari lima desa di Kecamatan Mranggen yang menjadi lokus prioritas penanggulangan kemiskinan ekstrem.

Kepada Wakil Presiden, Camat Mranggen Wiwin Edi Widodo melaporkan bahwa Desa Kangkung dihuni oleh 2.676 keluarga yang terdiri atas 8.271 jiwa dan 258 keluarga yang tinggal di desa itu tergolong miskin.

"Sudah masuk PKH (Program Keluarga Harapan) sebanyak 80 Kepala Rumah Tangga (KRT) dan 342 Anggota Rumah Tangga (ART)," katanya dikutip ANTARA, Selasa 4 April.

Wiwin menjelaskan bahwa intervensi yang telah dilakukan pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan antara lain membangun 210 rumah tidak layak huni (RTLH) dan 125 jamban sehat serta menyalurkan bantuan PKH bagi 503 keluarga penerima manfaat (KPM) dan bantuan sosial sembako bagi 193 KPM.

Selain itu, menurut dia, setiap tahun warga Desa Kangkung mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa.

Menanggapi laporan tersebut, Wakil Presiden menanyakan program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan di Desa Kangkung agar warga tidak terus mengandalkan bantuan dari pemerintah.

"Pemberdayaan itu apa saja? Pemberdayaan masyarakat supaya tidak hanya nanti mengandalkan ini terus, bantuan-bantuan, tapi kemandirian," katanya.

Wiwin menjelaskan bahwa dalam upaya memberdayakan warga, pemerintah telah mengadakan program pelatihan penjualan daring, kursus menjahit dan perbengkelan, pelatihan pembuatan sabun cuci dari minyak jelantah, pelatihan pembuatan makanan ringan, dan pelatihan daur ulang sampah.

"Kemudian (ada pelatihan) perajangan tembakau, karena Desa Kangkung ini juga penghasil tembakau yang berkualitas baik," katanya.

Wakil Presiden kemudian menanyakan masalah permodalan dan Wiwin menjelaskan bahwa sudah ada badan usaha yang menyediakan pinjaman bagi kelompok usaha warga.

"Kami di tingkat kecamatan ada namanya UPK badan usaha bersama Kuncuro Makmur, dimana warga yang mempunyai kegiatan secara kelompok dapat mengajukan pinjaman modal yang mudah, murah, dan tidak ada persyaratan pesertanya," kata Wiwin.

Wakil Presiden berharap program pemberdayaan masyarakat yang sudah dijalankan dapat mempercepat penanggulangan kemiskinan ekstrem di Desa Kangkung.