JAKARTA - Salah satu bagian dari black box atau kotak hitam, yakni flight data recorder (FDR) yang telah ditemukan dan diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyerahkan temuan FDR kepada Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito. Selanjutnya, black box tersebut diserahkan oleh Basarnas kepada Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono.
KNKT membawa FDR ke kantornya untuk dianalisis. Soerjanto mengungkapkan tahap awal penelitian adalah pengunduhan data rekaman dalam FDR hingga lima hari ke depan.
"Kami mohon doanya dari semuanya agar pengunduhan data bisa berjalan lancar. Kami membutuhkan waktu 2 sampai 5 hari apakah data ini bisa terbaca atau tidak, nanti kami akan sampaikan. kalau data memang berhasil kita buka dan isinya seperti apa dan kami akan sampaikan garis besarnya," kata Soerjanto dalam serah terima FDR di Posko JICT II, Selasa, 12 Januari.
BACA JUGA:
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan penemuan bagian dari FDR dilaporkan KSAL sekitar pukul 16.40 WIB, Selasa, 12 Januari. KSAL pada pukul 14.00 WIB menurut Panglima TNI lebih dulu melaporkan pecahan bagian dari FDR black box Sriwijaya Air SJ-182.
“16.40 KSAL melaporkan kembali FDR sudah ditemukan dan dilaporkan pula bahwa underwater beacon ditemukan sebayak dua. Artinya CVR masih perlu dicari dengan tanpa adanya bantuan beacon tersebut. Namun kami meyakini semua beacon yang ada di cockpit voice ditemukan di sekitar itu dengan keyakinan tinggi maka cockpit voice akan ditemukan,” kata Hadi.
Black box itu dimasukkan ke dalam boks dan berisi air berwarna kecokelatan, kemudian dibawa menggunakan Sea Rider oleh beberapa penyelam di antaranya Kopaska dan Dislambair.