Bagikan:

JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia bisa besar karena dukungan para tokoh agama dan tokoh adat. Terlebih Jokowi mengapresiasi sumbangsih para tokoh agama dan tokoh adat Kalimantan Selatan dalam mendorong pembangunan di Indonesia.

Presiden Jokowi menyampaikan hal itu ketika menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh agama dan tokoh adat Kalsel di Wisma Tamu Komplek Pendopo Bersinar Tabalong, Kabupaten Tabalong, Jumat, seusai menghadiri Istigasah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar.

"Saya betul-betul sangat menghargai upaya-upaya yang telah dilakukan Kalimantan Selatan, oleh Kabupaten Tabalong, dan kerja sama kita semuanya, pemerintah pusat, provinsi, daerah, dan para ulama dalam rangka membenahi, memperbaiki yang belum baik," kata Jokowi dikutip ANTARA, Jumat 17 Maret.

Presiden mengingatkan sebagai negara besar yang terdiri atas sedikitnya 17 ribu pulau disertai tantangan geografis yang ada, maka pengelolaan Indonesia membutuhkan kerja keras dan kerja sama semua pihak.

Kendati demikian, Presiden tetap meyakini bahwa Indonesia akan berhasil menjadi negara besar dengan dukungan semua pihak tersebut.

"Saya meyakini insyaallah baik sekarang maupun pemimpin-pemimpin yang akan datang apabila didukung para alim ulama dengan dukungan doa maupun dorongan dari masyarakat, saya meyakini negara ini akan menjadi sebuah negara besar, baik secara ekonomi maupun yang lain-lainnya," ujarnya.

Sebelumnya, saat menghadiri Istigasah dan Doa Bersama Rabhitah Melayu-Banjar, Presiden sempat menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi dukungan masyarakat Melayu Banjar terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Presiden berharap masyarakat Melayu Banjar menjadi tuan rumah di tanah sendiri serta berperan aktif dan mengambil bagian penting dalam sejarah terwujudnya IKN.

Presiden sempat menegaskan bahwa IKN akan menjadi pintu gerbang percepatan pembangunan di Pulau Kalimantan.

Turut mendampingi Presiden menemui tokoh agama dan tokoh adat Kalsel adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, dan Bupati Tabalong Anang Syakhfiani.