Bagikan:

BOGOR - Motif pembacokan yang menewaskan AS (15), pelajar SMK Bina Warga 1, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat pekan lalu, disebut berkaitan dengan konflik antarsekolah.

Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Bismo Teguh Prakoso mengatakan, permasalahan antara sekolah korban dengan sekolah pelaku sudah lama terjadi.

Konflik memuncak setelah para pelaku menerima pesan berisi tantangan yang dikirim melalui Instagram.

Bismo menyebut para pelaku terprovokasi, mereka lalu mendatangi sekolah korban untuk mencari orang yang mengirim pesan tersebut.

"Awalnya ada tantangan via Instagram yang dikirim oleh A dari sekolah yang sama dengan korban. Pelaku terprovokasi lalu membalas tantangan itu dengan mendatangi sekolah tersebut," ungkap Bismo, Rabu 15 Maret.

Bismo mengungkapkan, karena tak berhasil menemukan orang yang mengirim pesan tantangan itu para pelaku lalu melampiaskannya dengan melakukan pembacokan secara acak.

Nahas, saat itu korban yang sedang berjalan di sekitar kawasan lampu merah Simpang Pomad bersama temannya langsung dihampiri oleh para pelaku yang berjumlah tiga orang sambil menaiki sebuah sepeda motor.

Di atas sepeda motor yang masih melaju itu, satu orang pelaku langsung menebas leher korban dengan senjata tajam sejenis golok atau gobang.

“Korban sempat jalan beberapa meter sebelum akhirnya terjatuh. Sehingga korban meninggal dunia terkena bagian leher. Kemudian ada ambulan lewat dan dibawa ke rumah sakit,” bebernya.

Atas kasus tersebut, polisi telah mengamankan dua dari tiga pelaku yakni MA (17) dsn SA (18). Keduanya ditangkap di dua lokasi berbeda.

Sementara, satu orang lagi masih dalam pengejaran yaitu ASR (17) pelaku utama yang membacok korban.