Bagikan:

SAMARINDA - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor, mengklarifikasi bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak akan dibangun di hutan alam atau hutan lindung, melainkan di hutan produksi. Menurutnya, ini dilakukan agar pembangunan tidak merusak lingkungan seperti yang dikhawatirkan oleh para pecinta lingkungan.

Isran menjelaskan bahwa pembangunan IKN akan memfokuskan pada pengembalian ke hutan alam. Ada 20 juta bibit pohon endemik yang telah disiapkan di Persemaian Modern Mentawir di sekitar IKN. Pembibitan ini fokus pada pembibitan tanaman endemik Kalimantan dan bibit pohon tertentu yang mulai langka di Kalimantan seperti ulin dan lainnya, bahkan targetnya adalah diproduksi 20 juta bibit per tahun.

"Pembangunan IKN ini justru untuk mengembalikan ke hutan alam, di sana akan banyak pohon endemik yang ditanam, bahkan sudah ada 20 juta bibit pohon endemik yang disiapkan di Persemaian Modern Mentawir di sekitar IKN," ujar Isran di Samarinda, Sabtu, 11 Maret. 

Bibit-bibit yang telah dibibitkan akan dipindahkan ke kawasan IKN sehingga di sana akan terdapat polikultur. Dalam kawasan IKN yang sebelumnya hanya monokultur, ke depannya akan terdapat berbagai jenis tumbuhan, terutama tanaman endemik.

"Saat kita nanti ke IKN, kita akan berinteraksi dengan alam, akan banyak tanaman khas Kalimantan yang ada di sana, akan ada berbagai jenis primata yang hidup liar dan kita bisa melihatnya seperti monyet, bekantan, dan lainnya karena dalam pembangunan ini adalah mengembalikan seperti hutan sebelumnya," ujar Isran, dikutip Antara.

Isran juga menekankan bahwa pembangunan IKN dilakukan secara modern dan berwawasan lingkungan, sehingga tidak perlu dikhawatirkan tentang kerusakan lingkungan. Menurutnya, saat mengunjungi IKN, pengunjung akan berinteraksi dengan alam. Ada banyak tanaman khas Kalimantan yang ada di sana dan berbagai jenis primata yang hidup liar seperti monyet, bekantan, dan lainnya.

Ketua Presidium Himpuni, Akhmad Muqowan, juga mendukung pembangunan IKN dan mengatakan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang pemindahan IKN karena sudah direncanakan sejak zaman Presiden Soekarno. Menurutnya, suksesnya suatu proyek tergantung pada rencana yang matang dan implementasi di lapangan.

Sidang Tahunan Majelis Umum Himpuni yang digelar di Samarinda dan Universitas Mulawarman sebagai tuan rumah merupakan salah satu dukungan dalam pembangunan IKN karena Kalimantan Timur telah ditetapkan sebagai IKN.