DHARMASRAYA - Hujan yang mengguyur sejak Kamis hingga Jumat 10 Maret, mengakibatkan 1.896 jiwa terdampak akibat banjir di Kecamatan Timpeh, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar).
"Data sementara sampai pukul 14.00 WIB jumlah kepala keluarga yang terdampak mencapai 550 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 1.986 jiwa," kata Kepala Bidang Analisis Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dharmasraya, Ardinus Efendi, dikutip ANTARA, Jumat 10 Maret.
Ia menjelaskan warga yang terdampak tersebut tersebar di empat nagari (desa adat), diantaranya Nagari Taratak Tinggi 392 KK dengan 1.097 jiwa, Nagari Timpeh 62 KK 229 jiwa.
Kemudian Nagari Tabek 152 KK 492 jiwa, dan Nagari Ranah Palabi tujuh KK dengan 28 jiwa dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Ia mengatakan bencana banjir juga merendam sejumlah fasilitas umum, diantaranya fasilitas sekolah enam unit, fasilitas ibadah, dan polindes dua unit.
BPBD Dharmasraya bersama seluruh pihak terkait masih memfokuskan upaya evakuasi dan penyaluran bantuan terhadap warga yang terdampak banjir, lanjut dia.
"Kendala yang dihadapi saat evakuasi adalah akses utama menuju lokasi tidak dapat dilalui kendaraan," katanya.
Ia menyebutkan hujan deras yang melanda kecamatan setempat sejak Kamis malam pukul 22.00 WIB sampai Jumat pagi pukul 06.00 WIB selain menyebabkan banjir juga bencana tanah longsor.
BACA JUGA:
"Untuk pembersihan material longsor di Bukit Lantak masih belum mendapat informasi, namun sudah dikoordinasikan dengan pihak Dinas Pekerja Umum untuk mendatangkan alat berat," katanya.
Ia menambahkan hujan deras yang mengguyur Kabupaten Dharmasraya sejak Kamis malam juga menyebabkan banjir di beberapa kecamatan, diantaranya Kecamatan Tiumang dan Kecamatan Pulau Punjung.