Polri Tak Ajukan <i>Yellow Notice</i> Cari Dosen UII, Syarat Belum Terpenuhi Hingga Yakin Ditolak Interpol
ILUSTRASI UNSPLASH/Ehimetalor Akhere Unuabona

Bagikan:

JAKARTA - Polri belum mengajukan permohonan penerbitan yellow notice ke Interpol dalam upaya mencari keberadaan dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Ahmad Munasir Rafie Pratama. Alasannya, banyak syarat yang belum terpenuhi.

"Pertanyaannya apa perlu diterbitkan yellow notice tidak? Yellow notice itu pencarian orang hilang. Kalau mau membuat pencarian orang hilang itu ada syaratnya," ujar Kadiv Hubungan Internasional (Kadivhub) Polri Irjen Krishna Murti kepada wartawan, Selasa, 21 Februari.

Dipaparkan, ada beberapa syarat yang mesti dipenuhi Polri bila mengakukan yellow notice, di antaranya laporan polisi (LP) mengenai orang hilang.

Namun, dari pihak keluarga sampai saat ini belum membuat pelaporan secara resmi.

"Salah satunya adalah ada laporan polisi. Nah keluarga belum membuat laporan ke polisi kan, dan kemudian dari laporan polisi itu di laporan investigasi baru dikirim ke divisi hubungan internasional untuk ditindaklanjuti ke interpol," ungkapnya.

Ada juga beberapa pertimbangan lainnya dalam penerbitan yellow notice. Satu di antaranya kepergian orang yang menghilang itu apakah atas kehendak atau diluar kehendak.

"Nah salah satu indikator yang harus diperhatikan adalah perginya seseorang itu voluntary atau unvoluntary, kalau voluntary kan sukarela. Kalau unvoluntary dia hilang dengan kondisi-kondisi yang diluar dirinya," ucap Khrisna.

Dengan dasar itu, Polri belum mengajukan permohonan. Bila tetap diajukan, Polri yakin Interpol akan menolak permohonan pernerbitan yellow notice tersebut.

"Kami memohon dan kami tau bahwa itu kemungkinan besar akan ditolak. Kecuali indikatornya memenuhi, nah sekarang tinggal yang bersangkutan saja, kalau beritanya ramai dan dicari keluarga ya pulanglah gitu, atau kalau ada apa-apa," kata Khrisna.

Polri juga menyakini Rafie memang sengaja menghilang. Sebab, ditemukan beberapa petunjuk yang menguatkan yakni adanya riwayat pembelian tiket pesawat Istanbul-Boston sebelum ia terbang dari Jakarta.

Berdasarkan data perlintasan penumpang dan hasil koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Oslo, keberadaan dosen UII itu terpantau di Boston, Amerika Serikat.

"Terakhir masih di Boston belum keluar Amerika," sebut Khrisna.

Dari pendalaman juga diketahui Rafie sempat memiliki nomor telepon Amerika Serikat. Hanya saja, nomor itu kini sudah tak aktif.

"Kita juga sudah dapat nomor Amerikanya dia tapi gak nyala. Tapikan beli nomor di Amerika gampang, saya rasa cuma ngasih pasrpor," ungkapnya.

Sebagai informasi, Rafie sempat melakukan perjalanan ke Oslo, Norwegia pada 4 Februari 2023 dalam rangka tugas kampus untuk mengikuti aktivitas global di University of South-Eastern Norway (USN) di Norwagia.

Seharusnya, Ahmad Munasif kembali ke Indonesia melalui Istambul dengan penerbangan Turkish Airlaines dan mendarat di Badnara Internasional Soekarno-Hatta pada Kamis, 16 Februari.

Namun, dosen Jurusan Informatika Fakultas Teknik Informatika UII itu dilaporkan hilang kontak setelah berkomunikasi terakhir dengan istrinya dalam perjalanan pulangnya yang saat itu berada di Bandara Oslo, pada Minggu, 12 Februari, siang.