JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril menyebut saat ini sudah terdapat kasus COVID-19 subvarian Omicron XBB.1.5 atau Kraken di Indonesia.
Sejak dua bulan lalu, tercatat ada dua kasus Kraken yang ditemukan berdasarkan hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS). Kemudian, terdapat penambahan empat kasus baru Kraken yang muncul.
"Dua pasien sudah diumumkan, satu dari luar negeri Polandia dan kedua pulang dari umrah. Saat ini ada penambahan empat kasus," kata Syahril dalam konferensi pers virtual, Senin, 20 Februari.
Rincian keempat kasus baru Kraken adalah sebagai berikut. Pasien pertama merupakan perempuan berusia 46 tahun. Dia sudah melakukan vaksinasi booster dan saat terinfeksi mengalami gejala ringan dan sudah dinyatakan sembuh.
Pasien kedua seorang perempuan berusia 22 tahun, sudah vaksinasi booster lebih dari enam bulan. Gejala yang dialami ringan dan telah sembuh setelah isolasi mandiri.
Pasien ketiga merupakan lelaki berusia 47 tahun dan pasien keempat perempuan berusia 37 tahun. Keduanya masih dalam penyelidikan epidemiologi.
"Sejak Desember muncul satu pasien. Jadi, total ada enam pasien. Empat kasus di antaranya tidak bergejala, dua lainnya gejala ringan. Domisili ada di Banten, keempat lainnya di DKI," ujar Syahril.
BACA JUGA:
Meski Kraken dijuluki dengan kasus COVID-19 paling menular saat ini, Syahril menegaskan bahwa perkembangan kasus corona di Indonesia masih tetap terkendali.
"Semuanya masih terkendali. Artinya, kenaikan ini pun tidak signifikan, hanya enam. Tidak seperti lonjakan Omikron," ucapnya.
Kraken merupakan varian COVID 19 turunan dari Omicron. Kementerian Kesehatan mendeteksi ditemukan Kraken setelah melakukan genome squencing atau metode yang digunakan untuk mengurutkan genom yang berada di organisme, seperti bakteri, virus, dan manusia.