JATENG - Jalur selatan Jawa Tengah (Jateng) menjadi salah satu rute alternatif yang dilalui pemudik saat momen Hari Raya Idul Fitri 2023. Tak lama lagi awal Ramadan 2023, jalur tersebut dicek kesiapannya dilintasi masyarakat yang bakal pulang kampung.
Pengecekan telah dilakukan sejak dua pekan lalu melibatkan Satlantas Polresta Banyumas, Pelaksana Jalan Nasional, dan Dishub dan Dinas Pekerjaan Umum Banyumas.
Kepala Satlantas Polresta Banyumas Kompol Bobby Anugrah Rachman mengatakan, selain kesiapan jalan, pengecekan meliputi kelengkapan sarana-prasarana dan penempatan pos pengamanan menghadapi Lebaran 2023.
"Dari pantauan terakhir, untuk kondisi jalan saat ini masih ada yang berlubang," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng, Selasa, 14 Februari, disitat Antara.
Secara keseluruhan, Bobby menjelaskan sebanyak 20 persen ruas jalan mengalami kerusakan atau berlubang tersebar di sejumlah titik, namun yang paling banyak di ruas Ajibarang-Purwokerto.
Ia mengakui faktor cuaca yang tidak menentu turut mendukung terjadinya kerusakan jalan.
"Faktor cuaca yang sering panas, hujan, panas, hujan, menyebabkan aspal jadi kurang bagus (mengelupas)," tuturnya.
Kendati demikian, dia mengatakan ruas-ruas jalan yang berlubang tersebut sudah dipetakan untuk segera dilakukan perbaikan oleh instansi terkait.
Berdasarkan estimasi, kata dia, perbaikan ruas jalan yang berlubang itu akan selesai sebelum bulan Ramadhan sehingga diharapkan dapat dilalui dengan aman oleh pemudik pada masa arus mudik hingga balik.
Lebih lanjut, Kasatlantas mengatakan pihaknya juga telah memasang papan imbauan maupun ornamen mobil polisi lalu lintas yang diberi lampu warna biru di sejumlah titik rawan kecelakaan lalu lintas.
"Dengan harapan saat malam hari, pengemudi yang mulai mengantuk dapat segar lagi ketika melihat mobil polisi itu, sehingga bisa kembali konsentrasi dalam berkendara," jelasnya.
Ia memperkirakan arus mudik yang memasuki atau melintas di wilayah Banyumas pada Lebaran 2023 akan mengalami peningkatan dari tahun 2022 seiring dengan adanya berbagai pelonggaran pascapenghentian status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Menurut dia, perkiraan tersebut berkaca dari lonjakan arus mudik Lebaran 2022 pascalarangan mudik pada Lebaran 2020 dan 2021 karena adanya pandemi COVID-19.
Selain itu, kata dia, ruas jalan Brebes-Ajibarang-Wangon yang merupakan penghubung jalur Pantura Jateng dengan jalur selatan Jateng tetap menjadi primadona bagi pemudik dari Jakarta yang hendak menuju berbagai kota di wilayah tengah dan selatan Jateng.
"Terutama pemudik yang menggunakan sepeda motor pasti akan memilih lewat Ajibarang," tandasnya.