PADANG - Ketua DPRD Sumatera Barat (Sumbar) Supardi khawatir apabila Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menjadi salah satu bandara yang terkena pengurangan status bandara internasional. Turun kelas status bandara dari internasional ke nasional dianggap menjadi kerugian besar bagi provinsi itu.
"BIM ini menjadi gerbang bagi wisatawan Malaysia yang datang berkunjung ke Sumbar, selain itu bandara juga bandara yang digunakan saudara kita dari Bengkulu dan Jambi saat musim haji," katanya di Padang, Minggu, 12 Februari
Supardi mengatakan Sumbar sudah mendeklarasikan akan dikunjungi 8,2 juta wisatawan dengan program 'Visit Beautiful West Sumatera (VBWS)' 2023, sehingga tentu akan sangat berdampak jika bandara ini mengalami penurunan status.
Menurut dia, kerugian yang dialami Sumbar terjadi di sektor perdagangan dan pariwisata. Karena itu pihaknya akan mengajak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar untuk duduk bersama melakukan langkah-langkah strategis agar status bandara ini tetap menjadi bandara internasional.
"Kita akan coba diskusi untuk melakukan pendekatan dan lobi-lobi, tentu dengan konsekuensi BIM harus memenuhi standar sesuai dengan bandara level internasional," sambung Supardi.
BACA JUGA:
Lantas bagaimana dengan jumlah wisatawan yang masuk lewat Bandara Internasional Minangkabau?
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Sumbar lewat BIM di Padang Pariaman per Desember 2022 mencapai 3.062 orang. Angka ini jauh lebih banyak dibandingkan November 2022 yakni 709 orang.
Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati mengatakan, angka ini paling banyak sejak April 2022, karena pada saat itu penerbangan internasional dari dan keluar BIM ditutup sementara hingga September 2022.
“Mulai Oktober penerbangan ke BIM mulai beroperasi dan jumlah wisatawan mancanegara mulai bertambah ke Sumbar,” kata Herum dikutip ANTARA, Kamis, 2 Februari.
Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tentu berdampak pada tingkat hunian kamar hotel berbintang di Sumbar. Catatan BPS, pada Desember 2022 angka tingkat hunian sebesar 58,62 persen dan mengalami peningkatan seebesar 2.80 poin dibandingkan bulan seebelumnya.
Herum menjelaskan, jumlah wisatawan mancanegara merupakan data wisatawan yang masuk melalui pintu imigrasi di BIM. Sementara tingkat penghunian kamar merupakan perbandingan antara banyaknya malam kamar yang terpakai dengan banyaknya kamar yang tersedia.