JAKARTA - BUMN bidang percetakan uang dari Indonesia, Perum Peruri, memenangkan proyek pencetakan uang kertas dari Banco Centra de Reserva de Peru (BCRP), atau Bank Sentral Peru.
Direktur Utama Perum Peruri Dwina Septiani Wijaya mengatakan, hal ini membuktikan Peruri sebagai BUMN mampu bersaing di kancah internasional, serta memiliki kualitas permesinan dan kapasitas produksi yang mumpuni untuk kelas dunia.
"Pencapaian ini sangat menggembirakan bagi seluruh insan Peruri, mengingat persaingan dalam proses tender sangat ketat," kata dalam siaran persnya, Kamis, 6 Februari.
Peruri bersama dengan BCRP atau Bank Sentral Peru telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama terkait pencetakan Soles, mata uang negara Peru.
Penandatanganan dilakukan oleh Dirut Peruri Dwina Septiani Wijaya dan Manager of Currency Management Departement BCRP Javier Gutierrez Gonzales di kantor BCRP, Lima, Peru, Selasa (4/2).
Penandatanganan tersebut juga disaksikan oleh Dubes RI untuk Peru, Martina Estella Anwar Bey, dan Direktur Pengembangan Usaha Perum Peruri, Fajar Rizki.
Peruri berhasil memenangkan tender pencetakan mata uang Peru melalui proses tender yang memakan waktu selama kurang lebih dua bulan. Dia mengalahkan perusahaan kelas dunia lainnya yaitu Gisecke & Devrient (Jerman), Oberthur (Prancis), De La Rue (Inggris), Goznak (Rusia) dan PWPW (Polandia).
Keberhasilan Peruri pada proses tender ini diumumkan melalui surat ketetapan pada 26 Desember 2019. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa Peruri akan mencetak tiga pecahan mata uang Peru yaitu Soles 10, Soles 20 dan Soles 50 dari total empat denominasi yang digunakan di Peru.
Proyek pencetakan uang kertas Peru ini merupakan nilai tertinggi sepanjang sejarah Peruri dengan nilai proyek sebesar Rp260 miliar. Selain itu, pekerjaan ini merupakan proyek dengan jarak geografis terjauh karena berada di Amerika Selatan.
"Sungguh sebuah prestasi yang sangat membanggakan. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu Peruri merealisasikan pencapaian ini. Proses produksi akan dimulai pada Juni 2020 dan pengiriman pertama akan dilakukan pada November 2020," ucap Dwina.