SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengikuti Jalan Sehat Kerukunan dan Deklarasi Umat Beragama di Kota Semarang. Hajatan Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah tersebut diapresiasi Gubernur sebagai bentuk aksi kreatif dalam mengkampayekan kerukunan beragama.
"Ini bagus. Jalan sehat dan yang hadir adalah tokoh-tokoh dari berbagai agama. Sehingga terlihat bagaimana kita membina kerukunan dalam berbagai kegiatan yang diinisiasi Kemenag (Kementerian Agama). Ini serentak di seluruh Indonesia," kata Ganjar dalam keterangannya, Senin 16 Januari.
Sepanjang jalan, Gubernur bersama peserta lain terlihat akrab dan tertawa bersama. Jalan sehat itu setidaknya diikuti sekitar 2.400 peserta. Mereka terlihat saling membaur menyusuri rute Stadion Diponegoro, Jalan Ki Mangunsarkoro, Jalan KH Ahmad Dahlan, Simpanglima, Jalan Ahmad Yani, dan finish di Stadion Diponegoro.
"Kita bisa menunjukkan kepada masyarakat, umat beragama di Indonesia, khususnya yang hari ini ada di Jawa Tengah, Jawa Tengah itu yo ngene iki (ya seperti ini), rukun. Dalam kegiatan keseharian mereka saling bergotong royong, ketika mereka menjalankan ibadah semua saling menghormati, dan ini bisa dijadikan gerakan," ungkapnya.
Program Kanwil Kemenag Jawa Tengah dalam membina kerukunan umat beragam yang dinamai Merah Marun tersebut menarik perhatian Gubernur. Penamaan Merah Marun merupakan singkatan dari menyemai ramah untuk masyarakat rukun.
Program itu telah dilaksanakan hingga tingkat paling bawah dalam struktur sosial kemasyarakatan. Program yang menjadi proyek perubahan dari Kemenag itu juga mendapat sambutan sangat baik di masyarakat.
"Program yang dibuat Pak Musta'in (Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah) ini dijadikan salah satu proyek perubahan yang dilakukan di Kemenag sampai keluarnya Pergub. Ternyata ketika ini dilaksanakan sampai tingkat di bawah, sambutan masyarakat beragam dan makin kreatif. Jadi sebenarnya masyarakat kita itu toleran, saling menghormati, yang suka bekerja sama. Nilai-nilai inilah yang terus dikembangkan," jelasnya.
BACA JUGA:
"Dengan jalan sehat ini mereka bertemu, berkumpul, keceriaannya ada. Hampir kita tidak bisa mengenali lagi ketika hal-hal yang sifatnya negatif itu sering muncul di media, nggak kelihatan di sini. Mereka bisa bercanda di antara umat beragam, foto bareng-bareng, gandengan begitu. Ini yang terus menerus harus kita lakukan," lanjut Gubernur.
Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah menambahkan, kegiatan jalan sehat kerukunan umat untuk Indonesia hebat itu sebagai komitmen bahwa agama harus tampil dalam wajah yang rukun. Gerakan Merah Marun yang digalakkan di Jawa Tengah memiliki spirit yang sama dengan tema utama tersebut.
"Melalui Merah Marun, kita bersama stakeholder yang lain, para penyuluh agama yang jumlahnya 4.800 ini, hadir di tengah masyarakat, mengajak bicara santai, berdialog enak tentang agama yang mencerahkan. Agama yang membawa pada suasana yang damai dan rukun itu," jelasnya.
Menurut Musta'in, saat ini di Jawa Tengah sudah ada 340an rukun tetangga (RT) yang menyebutkan kerukunan umat beragama (KUB) di dalamnya. Misalnya Seksi Agama dan KUB atau Seksi kerohanian dan KUB. Ratusan RT itu tersebar di 19 desa sadar kerukunan di Jawa Tengah dan masih akan terus dikembangkan lagi.
"Nanti akan terus kita kembangkan sehingga masyarakat terbiasa. Begitu bicara agama di dalamnya rukun, jadi seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Agama pasti ending-nya rukun. Kalau ending-nya rukun, kita bisa mengkonsolidasikan energi kita untuk mendapatkan Indonesia yang hebat. Itu yang sekarang kita lakukan seperti dijelaskan Pak Gubernur tadi," pungkasnya.