Bagikan:

JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, enggan berkomentar banyak soal pengumuman calon presiden (capres) yang tidak akan dilakukan pada 1 Juni mendatang. 

Menurutnya, pengumuman nama capres merupakan domain Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Kalau pun kepastian pada 1 Juni sudah diungkapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, kata Pacul, itu merupakan feeling sebagai orang terdekat Megawati. 

"Ini pertanyaan yang pasti saya tidak bisa jawab. Kalau aku jawab, Bambang Pacul bohong. Karena ibu ketum lah yang akan menentukan. Bahwa pak sekjen punya feeling seperti itu, ya karena dekat dengan bu ketum. Kalau Bambang Pacul jauh lah, jauh lebih deket bu ketum dan pak sekjen karena day to day (bertemu), kan kita sering disini (DPR)," ujar Bambang Pacul, Rabu, 11 Januari.

Sekretaris Fraksi PDIP di DPR itu pun meminta semua pihak agar tak bawa perasaan alias baper soal isu pengumuman capres oleh PDIP. 

"Jadi enggak usah baperan lah," imbuhnya. 

Terkait sosok kader sendiri yang akan diusung PDIP, Pacul mengaku tidak tahu. Meskipun tahu siapa nama yang ada di kantong Megawati, dia mengaku akan merahasiakannya. 

"Lagi lagi, kalau aku jawab salah. Kalau saya tahu pun, saya pasti enggak ngomong," katanya.

Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan pengumuman calon presiden (capres) PDIP tak akan disampaikan pada 1 Juni mendatang. Acara di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) tersebut hanya untuk konsolidasi.

"Pada 1 Juni kami akan mengadakan suatu gerak Trisakti dari Bung Karno untuk dilakukan di tanggal tersebut," kata Hasto kepada wartawan usai puncak peringatan HUT ke-50 PDIP di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 10 Januari.

Sementara pengumuman capres, Hasto bilang, masih menunggu momentum.

"Akan dilakukan pada momentum lain," tegasnya.

"1 Juni lebih pada peneguhan. Pada peneguhan pada jalan ideologi tadi, pada falsafahnya. Ketika kita mengimplementasikan Pancasila di dalam kebijakan politik negara itu landasan falsafahnya yang disepakati dalam BPUPKI itu lebih ke sana," sambung Hasto.

PDIP memastikan acara di GBK bakal dilakukan. Bahkan, sudah ada tim yang ditugaskan untuk mengurusi kegiatan itu.

"Kami tadi langsung menugaskan satu tim untuk menghubungi pengelola GBK untuk mengeplot -memesan- 1 Juni sebagai gelora Bung Karno Trisakti tersebut," ujarnya.