Bagikan:

LAMPUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Selatan menyebut bahwa selama 2022, kasus penyakit Tuberkulosis (TBC) di daerah itu meningkat sebanyak 689 kasus dibandingkan tahun 2021.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Lampung Selatan Basuki Didik Setiawan mengatakan, kasus TBC pada 2022 mencapai 2.084 kasus atau bertambah 689 kasus dari tahun 2021 sebanyak 1.395 kasus.

Dia mengatakan perlu peran semua masyarakat, instansi dan organisasi yang peduli dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit TBC yang merupakan penyakit menular.

"Dengan dukungan semua lapisan, baik organisasi Inisiatif Lampung Sehat (ILS), Koalisi Organisasi Profesi Indonesia Tuberkulosis Lampung Selatan, rumah sakit swasta dan klinik, serta RSUD Bob Bazar Kalianda dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit TB, kami optimistis pada tahun ini  mampu mengeliminasi penyakit TBC," kata dia saat dihubungi, Antara, Selasa, 10 Januari. 

Didik mengingatkan agar masyarakat yang mempunyai gejala TBC, seperti batuk berdahak dua minggu atau lebih, itu sebagai gejala utama.

Selain itu, katanya, juga disertai gejala yang lain, seperti batuk berdarah, berat badan menurun, tidak nafsu makan, keluar keringat malam hari tanpa melakukan aktivitas, sesak nafas.

"Jika mengalami gejala tersebut, ia meminta segera memeriksakan diri ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan agar diketahui menderita TBC atau tidak, karena  TBC merupakan penyakit menular langsung," ujarnya.