Gerindra <i>Ogah </i> Tanggapi Elite PPP yang Sebut Sandiaga <i>Kebelet</i> Gabung Partai Ka'bah
Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bersama Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto. (Instagram sufmi_dasco)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad ogah menanggapi lebih jauh pernyataan Ketua Mahkamah PPP, Ade Irfan Pulungan, yang menyebut Sandiaga Uno kebelet atau bernafsu mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) sehingga agresif mendekati Partai Ka'bah.

Hal itu dikatakan Ade Irfan menanggapi hadirnya Sandiaga di acara Silaturahim Akbar Peringatan Harlah Ke-50 PPP di Stadion Kridosono, Kota Yogyakarta, Minggu, 8 Januari, kemarin. 

Menurut Dasco, apa yang diutarakan Ade Irfan Pulungan merupakan pendapat PPP yang tidak perlu ditanggapi Gerindra. 

"Apa yang disampaikan Ketua Mahkamah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tentunya saya tidak mau menanggapi lebih jauh, karena itu adalah hak berpendapat dari Partai Persatuan Pembangunan," ujar Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 9 Januari.

Wakil Ketua DPR itu menegaskan, Gerindra tidak mau ambil pusing atas adanya penilaian partai lain terhadap Sandiaga. Dasco pun menghormati penilaian yang disampaikan Ketua Mahkamah PPP terhadap Wakil Ketua Dewan Pembinanya itu. 

"Apapun itu, kita hormati apa yang disampaikan, soal kebelet, soal apa itu ya. Itu silakan interpretasi dari teman-teman PPP saja, kami dalam posisi tidak mau berpolemik," jelas Dasco.

Sebelumnya, Ketua Mahkamah PPP Ade Irfan Pulungan menegaskan, hingga saat ini Sandiaga Uno belum bergabung menjadi kader PPP.

Menurutnya, selama ini justru Menparekraf itulah yang sangat agresif mendekati Partai Ka'bah agar bisa mendapatkan tiket capres dan cawapres pada Pemilu 2024 mendatang.

"Sandiaga lah yang kebelet dan bernafsu mendekati PPP. Saat ini PPP memberi kesempatan dan perlakuan yang sama kepada semua bakal capres dan cawapres, seperti kepada Ganjar Pranowo, Erick Tohir, Prabowo Subianto, dan lainnya," kata Ade Irfan dalam keterangannya, Senin, 9 Januari. 

Ade menjelaskan, Plt Ketum PPP Mardiono hanya memperkenalkan empat nama pengurus DPP PPP yang baru pada peringatan 50 tahun Harlah PPP, Kamis, 5 Januari, kemarin. Ade menuturkan, tidak ada nama Sandiaga Uno di dalamnya sehingga sampai saat ini masih sebagai kader dan menjabat sebagai wakil ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

"Sandiaga tentunya masih terikat dengan ketentuan aturan AD/ART di Partai Gerindra dan sama sekali belum ada hubungan dengan keanggotaan di PPP," jelas Ade Irfan.

Meski begitu, Ade Irfan menghormati langkah Sandiaga yang sangat aktif mendekati PPP. Sebab, berbagai kegiatan PPP di berbagai daerah menjadi tersorot.

Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa PPP mempunyai daya tarik kuat yang bisa membuat banyak tokoh mendekat.

"PPP adalah partai warisan para ulama dan terbuka yang siap berkomunikasi dengan semua tokoh bangsa untuk bersama-sama membangun negeri ini dan menyejahterakan rakyat," kata Ade Irfan.

Sandiaga Akan Temui Prabowo, Jelaskan soal Isu Gabung PPP

Sementara itu, Sandiaga Uno menyatakan akan segera menemui Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto untuk menjelaskan soal isu dirinya bergabung ke PPP. 

Hal itu dikatakan Sandiaga kepada wartawan usai acara Silaturahim Akbar Peringatan Harlah Ke-50 PPP di Stadion Kridosono, Kota Yogyakarta, Minggu, 8 Januari. 

"Saya akan 'tabayyun' dulu mohon teman-teman berikan kesempatan beberapa waktu, untuk saya 'bertabayyun'. Nanti juga akan saya laporkan dengan segera, tapi nanti setelah 'bertabayyun' dengan beliau," ucap Sandiaga, dikutip dari Antara. 

Menurut Sandiaga, adab berkomunikasi dengan pimpinan adalah bertemu secara langsung, bukan menyampaikan melalui media massa. "Kami akan meminta waktu segera, tapi menunggu kesiapan beliau," katanya. 

Sandiaga menegaskan soal rencana maju Pilpres 2024 melalui PPP bergantung pada restu para kiai. Dia bilang, harus pula menemui pimpinan partai Gerindra. 

"Ini ranah nya para pimpinan partai, saya 'manut' (mengikuti) pimpinan partai dan para kiai, para 'pinisepuh' (sesepuh) dan tentunya semua itu harus mendapatkan restu," tegasnya. 

"Saya harus sowan juga kepada pimpinan partai tempat saya bernaung sekarang," ucap Sandi.

Sandiaga berharap dirinya masih tetap memiliki hubungan yang baik dengan Partai Gerindra dan juga Prabowo Subianto. "Kita harus sama-sama menjaga kesatuan dan kerukunan," kata dia.

Dia pun tidak ingin polemik soal dirinya yang tak hadir dalam peresmian Kantor Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu), dan Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra di Jakarta Barat, Sabtu, 7 Januari, diperpanjang.

"Apabila saya diundang saya akan datang. Di Yogyakarta saja datang, apalagi di Jakarta," ungkapnya.