Kemenkes: Libur Natal dan Tahun Baru Pasti Picu Lonjakan Kasus
Ilustrasi foto (Sumber: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan libur panjang Natal dan akhir tahun ini pasti akan berdampak kepada bertambah kasus positif COVID-19 di Indonesia. Karena itu, penambahan kasus tidak bisa dihindari.

Meksi begitu, kata Dante, pemerintah berupaya untuk menekan angka kematian akibat infeksi virus Sars Cov-2 yang menyebabkan COVID-19.

"Mungkin lonjakan kasus tidak bisa dihindari, pasti akan ada. Yang paling penting dari lonjakan kasus itu adalah angka kematian tidak boleh meningkat," katanya, dalam konferensi pers secara virtual, Jumat, 25 Desember.

Untuk memastikan agar upaya menekan angka kematian bisa berjalan optimal, Kementerian Kesehatan memastikan segala fasilitas mencakup obat-obatan, tempat tidur, tenaga kesehatan, mencukupi.

"Kita melakukan kunjungan efektif hari ini (ke rumah sakit) sehingga semua ketersediaan obat-obatan, fasillitas kesehatan dan tenaga medis terpenuhi," tuturnya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, angka kematian akibat COVID-19 tembus 258 orang hari ini. Angka ini tertinggi sejak kasus COVID-19 pertama kali diumumkan di Tanah Air. Jika diakumulasi maka total angka kematian di Tanah Air mencapai 20.847 kasus.

Adapun lima daerah dengan kasus kematian tertinggi hari ini adalah, Jawa Tengah 91 kasus, Jawa Timur 78 kasus, DKI Jakarta 21 kasus, Yogyakarta 12 kasus dan Kalimantan Timur 10 kasus.

Sedangkan data harian untuk kasus kematian dalam sepekan terakhir yakni, 181 kasus pada 24 Desember. Sementara pada Rabu, 23 Desember kasus meninggal tercatat sebanyak 151. Sedangkan pada 22 Desember, dilaporkan kasus kematian mencapai 172.

Kemudian, pada 21 Desember kasus kematian cukup tinggi mencapai 205 kasus. Sedangkan di hari Minggu, 20 Desember kasus tercatat sebanyak 221. Pada 19 Desember kasus dilaporkan mencapai 145 kasus. Lalu, di tanggal 18 Desember kasus kematian tercatat sebanyak 124 kasus dan 142 kasus di tanggal 17 Desember.