BANGLI - Salah paham karena pohon alpukat, bikin nyawa Nyoman Rai (36) warga Kintamani, Bangli, Bali, melayang. Korban dibunuh dua orang kakak beradik.
Kedua pelaku, I Gede Darmawan alias Mang Kod dan Made Ariawan ditangkap polisi. Sedangkan mayat korban, yang notabene paman tiri pelaku, ditemukan di dasar tebing jurang, Desa Belandingan, Kintamani.
"Pelaku mengaku khilaf dan emosi, karena perlakuan korban yang telah memukul dirinya karena masalah menanam pohon alpukat. Korban merupakan paman tiri dari kedua pelaku," kata Kapolsek Kintamani Kompol Ruli Agus Susanto, Kamis, 5 Januari.
Dari interogasi, pelaku Made Ariawan pada Rabu, 4 Januari siang mengaku mendengar suara kakaknya berteriak memanggil dirinya. Saat dihampiri, Made Ariawan melihat kakaknya sedang bergelut dengan paman tirinya alias korban.
Di situ, pelaku Darmawan meminta bantuan Ariawan untuk menghabisi paman tirinya. Selain dipukuli, korban juga dibacok hingga meninggal.
Darmawan dalam interogasi terpisah mengaku emosi dengan perkataaan paman tirinya soal pohon alpukat. Darmawan tak terima dituduh menanam alpukat di sebelah rumah paman tirinya.
"Motifnya salah paham terkait batas wilayah lahan perkebunan dan pelaku membacok dan menebas korban dengan menggunakan sebilah sabit," ujar Kompol Ruli.