Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan destinasi wisata halal di Indonesia akan ditingkatkan dari segi kesiapan layanan kuliner dan akomodasi halal.

Selain itu juga bakal dikembangkan ekosistem ekonomi syariah mulai dari pelatihan, pendampingan, pemasaran, logistik, dan pembiayaan.

“Indonesia sekarang jadi acuan dunia terhadap pemulihan pariwisata. Kita pastikan wisata halal bisa kita tingkatkan di tahun 2023,” ujar dia dalam Weekly Brief with Sandi Uno secara virtual di Jakarta dilansir ANTARA, Senin, 2 Januari.

Saat ini, beberapa provinsi sudah menyampaikan ketertarikan terhadap pengembangan pariwisata halal, seperti Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, dan Aceh. Hal tersebut ditujukan untuk menangkap peluang wisatawan nusantara, regional (tingkat Asia Tenggara), dan Timur Tengah.

Pihaknya menargetkan Indonesia dapat mencapai angka 75 sebagai poin tertinggi dalam Global Muslim Travel Index (GMTI) pada tahun 2023. Dengan itu, Indonesia mampu melewati posisi GMTI 2022 yang berada di peringkat kedua dengan jumlah poin 70.

“Ini yang akan kita akan upayakan bersama dan harapannya wisatawan mancanegara bisa berkunjung ke Indonesia,” ucap Menparekraf.

Dia menyatakan bahwa pelancong dari Malaysia dan Singapura yang paling dominan untuk mengunjungi destinasi wisata halal di Indonesia. Sebagian besar dari mereka membutuhkan layanan (extension of service) mulai dari kuliner, fesyen, dan ekosistem ekonomi syariah.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga merancang beberapa konvensi seperti World Islamic Entrepreneurial Summit (WIES) pada pertengahan tahun 2023 di Sumatera Barat.

“Kemudian juga kegiatan tadabur alam dan wisata religi ziarah ke makam Wali Songo yang berada di Gresik, Jawa Timur,” kata Sandiaga.