Angin Kencang Landa Bali hingga Plafon Ngurah Rai Jebol, BMKG Sebut Kecepatan Angin Sampai 81 Km/Jam
ILUSTRASI/ANTARA HO BMKG

Bagikan:

DENPASAR - Koordinator Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, I Nyoman Gede Wiryajaya menyebut angin kencang terjadi wilayah Bali sore ini. Angin kencang membuat pohon tumbang, atap rumah di permukiman beterbangan termasuk jebolnya plafon Bandara I Gusti Ngurah Rai

"Angin kencang terjadi di sebagian besar wilayah Bali yang menyebabkan pohon tumbang dan atap rumah beberapa warga beterbangan," kata Wiryajaya, Senin, 2 Januar.

Berdasarkan data Stasiun Meteorologi Ngurah Rai, kecepatan angin di sejumlah wilayah Bali mencapai 44 knot atau ektrem.

"Data kecepatan angin 44 knot atau 81 km per jam pada pukul 15.23 WITA," imbuhnya.

Analisa cuaca sementara, yaitu eks- siklon tropis ellie masih terpantau berada di daratan Australia bagian barat, dengan kecepatan angin maksimum 25 knot dan tekanan terendah 998 mb. 

"Citra satelit Himawari-8 kanal Enhanced-IR menunjukkan aktivitas konvektif yang cukup signifikan terutama dibagian barat dan utara sistem. Dampak tidak langsung dalam 24 jam ke depan Ex-TC Ellie terhadap kondisi cuaca di Indonesia," imbuhnya.

Dampak tidak langsung tersebut, diperkirakan akan terjadi di sejumlah wilayah Indonesia termasuk Bali, dengan hujan intensitas sedang atau lebat di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTT dan  dan NTT.

Kemudian, angin kencang akan terjadi di laut Jawa, Samudera Hindia Selatan Jawa, Selat Makassar bagian selatan, Bali, NTB, NTT, laut Sumbawa, laut Flores, laut Banda, dan laut Arafuru. 

Sementara, untuk tinggi gelombang diperkirakan mencapai 1, 25 hingga 2,5 meter di laut Jawa bagian barat, perairan utara Jawa Tengah, perairan utara Bali hingga Lombok, selat Lombok bagian utara, selat Wetar, dan perairan selatan Pulau Flores. 

"Terdapat wilayah pertemuan angin konvergensi yang memanjang dari Jawa-Bali-NTB-NTT yang menyebabkan pertumbuhan awan konvektif yang dapat menghasilkan hujan ringan atau lebat dan angin kencang," ujarnya.

Sementara itu, peringatan dini cuaca ekstrem wilayah Bali sudah dikeluarkan Forecaster on Duty di BMKG Bali pada 2 Januari sebanyak tiga kali mulai pukul 12.00 hingga 17.30 WITA.

"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan kilat atau petir," ujarnya.