Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko membantah kalau lembaganya sudah merilis potensi hujan dan badai dahsyat di wilayah Jabodetabek pada 28 Desember lalu.

Handoko menegaskan, pernyataan yang berasal Peneliti Klimatologi, pada Pusat Riset Iklim, dan Atmosfir, BRIN, Erma Yulihastin di akun media sosialnya itu bersifat pribadi dan tidak mengatasnamakan BRIN sebagai lembaga pemerintah.

"Akademisi memiliki kebebasan akademis dan otoritas keilmuan sesuai bidangnya, di dalam komunitas ilmiah. Dalam memberikan otoritas atas informasi sains di ruang publik, otoritas tersebut tidak berlaku. Ruang publik memiliki dampak dan konsekuensi hukum yang luas. Kemarin adalah pendapat personal periset BRIN, bukan dari BRIN," kata Handoko dalam keterangannya, Kamis, 29 Desember.

Handoko menyebut BRIN merujuk pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai informasi dan prediksi cuaca dan iklim. Menurut dia, publik juga mesti mengacu kepada BMKG dalam mengambil informasi mengenai cuaca.

Namun, Handoko menegaskan bukan berarti BRIN tidak memiliki tanggung-jawab dan berkontribusi atas informasi publik di atas.

"Pada sebagian besar kasus, BRIN turut menjadi pemasok data utama berbagai informasi, termasuk untuk kebakaran hutan, cuaca, iklim, kebencanaan, kesehatan, nuklir dan lain sebagainya,” urai Handoko.

Dalam kesempatan itu, Handoko mengungkapkan polemik ini bisa menyadarkan semua pihak semua akan pentingnya penguatan literasi sains bagi publik.

"Sebagai lembaga pemerintah untuk riset dan inovasi BRIN tentu menjadi salah satu pihak yang bertanggung-jawab atas hal ini. Khususnya BRIN, kami sedang bekerja keras untuk membenahi, tidak hanya ekosistem riset dan inovasi, tetapi juga meningkatkan standar dan norma serta budaya ilmiah di kalangan periset secara nasional,” imbuhnya.

Sebelumnya, warga Jabodetabek panik dengan potensi terjadinya hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022. Peneliti BRIN membeberkan terdapat potensi banjir besar di kawasan Jabodetabek mulai Rabu, 28 Desember 2022.

"Potensi banjir besar Jabodetabek. Siapapun Anda yang tinggal di Jabodetabek, dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022," kata Peneliti Klimatologi, pada Pusat Riset Iklim, dan Atmosfir, BRIN, Erma Yulihastin, dalam akun Twitternya.

Tapi, prakiraan cuaca yang diterbitkan BMKG berkata lain. Pagi hari hujan diprediksi turun di Kepulauan Seribu. Itu pun cuma hujan ringan. Berlanjut ke siang, hampir semua wilayah Jakarta diguyur hujan sedang dan ringan. Cuma Jakarta utara saja yang berawan tebal. Sedangkan malam hari, seluruh wilayah bakal diguyur hujan. Tapi sekali lagi, tidak ada hujan badai, petir maupun badai dalam prakiraan BMKG.

"Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG pada 28 Desember 2022, pada umumnya adalah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Namun bukan badai," tegas Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa 27 Desember.