Uskup Agung Jakarta Ajak Umat Lebih Peduli dalam Rangka Memaknai Natal
Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo berjalan memasuki ruang utama Gereja Katedral Jakarta. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo mengajak umat Kristiani untuk lebih peduli dan cinta terhadap Tanah Air mencermati tantangan bangsa ke depan dalam rangka memaknai perayaan Natal.

"Kita dipanggil dengan semangat Natal untuk merawat, mengembangkan watak bangsa yang mulia, peduli dan cinta Tanah air di dalam segala keluasan dan kedalaman maknanya," kata Ignatius Kardinal Suharyo dikutip dari Antara, Minggu, 25 Desember.

Menurut dia, perayaan Natal patut memberikan makna kepada kehidupan masyarakat mencermati tantangan bangsa.

Dia menjelaskan, sejumlah tantangan bangsa di antaranya kasus perdagangan manusia yang merupakan salah satu kejahatan besar sama seperti narkoba dan perdagangan gelap senjata.

Selain itu, setiap tahun, kata dia, sampah makanan di Indonesia jika dihitung diperkirakan mencapai Rp330 triliun.

Di sisi lain, masih banyak masyarakat Tanah Air yang belum mampu mencukupi kebutuhan pokok yakni kebutuhan pangan.

Belum lagi, lanjut dia, seiring meningkatnya penggunaan media sosial, sebanyak 62 persen di antaranya mengandung ujaran kebencian di antaranya berkaitan dengan Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) yang mencederai cita-cita membangun bangsa Indonesia.

Ia juga menyebutkan ada kurang lebih 800 ribu situs penyebar berita bohong yang menghambat cita-cita membangun kemanusiaan adil dan beradab.

"Tahun ini kami merayakan Natal dalam konteks di antaranya seperti (tantangan) itu, perayaan Natal tahun ini mesti mendorong kita untuk tanda petik, seperti ketika orang Majus, 'pulang melalui jalan lain'," imbuhnya kepada para jemaat dalam Misa Pontifikal.

Adapun tema Natal tahun ini adalah "pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain" sekaligus pesan Natal Konferensi Wali Gereja Indonesia dan Persekutuan Gereja Gereja di Indonesia.

Keuskupan Agung Jakarta menjelaskan "jalan lain" dapat dipahami secara rohani yakni setelah bertemu Yesus, orang tidak menjalani hidup dengan cara lama tapi dengan cara baru menjadi manusia baru sehingga Natal mengajak umat menemukan jalan baru dan kreatif.