JAKARTA - Hasil monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terhadap aktivitas gempa tektonik di wilayah Indonesia pada Januari 2020 terjadi sebanyak 518 kali dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman atau masih dalam kondisi normal.
"Dengan jumlah gempa tektonik bulan Januari 2020 sebanyak 518 kali, maka aktivitas kegempaan pada bulan Januari 2020 disebut berada dalam kondisi normal," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Minggu 2 Februari.
Daryono menambahkan, jumlah kejadian gempa selama Januari 2020 menurun jika dibandingkan dengan Desember 2019 yang terjadi sebanyak 691 kali gempa.
"Ini didasarkan pada data bahwa rata-rata sebulan di Indonesia terjadi gempa tektonik sekitar 500 kali," ujar dia.
Aktivitas gempa selama Januari 2020 didominasi kejadian gempa kecil dengan magnitudo kurang dari 5 yang terjadi sebanyak 500 kali. Sedangkan gempa signifikan dengan magnitudo diatas 5 hanya terjadi sebanyak 18 kali.
"Sementara itu, pada Januari 2020 gempa dengan guncangan dirasakan masyarakat terjadi sebanyak 54 kali," tuturnya.
Selama Januari 2020 hanya terjadi satu kali gempa merusak, yaitu Gempa Pulau Simeulue dengan magnitudo 6,4 pada 7 Januari 2020 yang menyebabkan beberapa rumah rusak ringan. Gempa ini dipicu aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust.