Gempa Tektonik 7,3 Magnitudo Guncang Papua Nugini
Ilustrasi gempa bumi (Photo by Andrew Buchanan on Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan 7,3 magnitudo mengguncang Papua Nugini. Getaran yang dirasakan kuat sekitar pukul 09.50 WIB itu juga membunyikan peringatan gelombang tsunami.

Melansir Reuters, peringatan gelombang tsunami dikeluarkan bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pantai dalam jarak 300 km dari Wau. Menurut Pusat Peringatan Tsunami Pasifik AS, gempa itu berpusat di kedalaman 85 km dan melanda lepas pantai timur maupun tenggara Wau. 

Namun, setelah satu jam berlalu, peringatan gelombang tsunami resmi dicabut. Meski begitu, belum ada laporan tentang korban maupun kerusakan terkait gempa tersebut.

"Itu normal, gempa bumi, di sini. Stafnya baik-baik saja. Mereka terus berjalan," kata seorang warga di Lae City Hotel, Papua Nugini, Jumat, 17 Juli.

Getaran gempa bumi membuat, sejumlah pengunjung hotel dan masyarakat berhamburan keluar. Wau merupakan bekas kota penambangan emas di pedalaman Papua Nugini. Populasi di kawasan itu terdapat sekitar 5 ribu orang.

Analisis BMKG

Berdasarkan analisis BMKG, episenter gempa terletak pada koordinat 7,82 LS dan 147,7 BT, atau tepatnya berlokasi di lepas pantai Holnicote pada jarak 114 km arah utara Kokoda Papuanugini, pada kedalaman 87 km. Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat aktivitas subduksi lempeng.

"Dampak gempa berdasarkan model tingkat guncangan (shakemap) menunjukkan bahwa dampak gempa mencapai skala intensitas VI-VII MMI yang dapat berpotensi menimbulkan kerusakan. Hingga pukul 10.57 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis yang diterima VOI.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki kombinasi penyesaran mendatar dan turun (oblique normal). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami, sehingga masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak perlu khawatir terkait tsunami.