Bagikan:

JABAR - Polisi mempertimbangkan untuk menerapkan rekayasa lalu lintas saat momentum Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023 atau Nataru di Kota Bogor.

Kasatlantas Polresta Bogor Kota Kompol Galih Apria mengatakan penerapan ganjil genap bersifat situasional. Nantinya akan ditetapkan setelah melihat kondisi penyebaran COVID-19 dan kepadatan arus lalu lintas saat Nataru di Bogor.

"Pertimbangannya jika COVID-19 meningkat, mungkin pada saat akhir pekan bisa saja ganjil genap diterapkan," katanya di Bogor, Jawa Barat, Jumat 9 Desember, disitat Antara.

Galih menyampaikan, seperti tahun-tahun sebelumnya Satlantas Polresta Bogor akan melihat skala prioritas berdasarkan situasi dan kondisi yang ditemukan di jalan raya.

Kasatlantas Polresta Bogor Kota itu menyebut, sebanyak 145 personil Satlantas akan dikerahkan untuk memantau lalu lintas selama Nataru.

Galih mengatakan pihaknya berkaca kepada data kunjungan tempat wisata di Kota Bogor pada momen Nataru tahun lalu mencapai 20.000 orang ke Kebun Raya Bogor. Data tersebut belum termasuk tempat-tempat wisata lain.

Menurutnya, jumlah kunjungan wisata ke Kebun Raya Bogor menjadi parameter kelancaran lalu lintas di pusat Kota Bogor, karena letaknya yang berada di jantung kota.

Kebun Raya Bogor terletak di dekat Tuju Kujang, keluar tol Jagorawi dan bersebelahan dengan Istana Bogor, di kelilingi dua mal yakni Botani Square dan Mal BTM serta Pasar Bogor dan pusat kuliner Surya Kencana.

Namun demikian, Galih menyatakan, rekayasa lalu lintas belum akan dilakukan alias normal dengan menggunakan sistem satu arah (SSA) yang diberlakukan mulai dari Tugu Kujang, ke Jalan Otista, Jalan Ir H. Juanda, Jalan Sempur, Jalan Pajajaran hingga titik Tugu Kujang Kembali karena kondisi lalu lintas masih normal.

"Kami akan melihat perkembangannya. Saat ini masih normal, belum ada rencana ganjil genap. Tapi jika diperlukan menurut situasi dan kondisi maka akan kami terapkan ganjil genap," tandasnya.