Polres Bangkalan Pasang 1.400 Kamera Pengintai Jelang Natal-Tahun Baru
Pengamanan di lokasi rawan tindak pidana kriminal oleh tim Polres Bangkalan, Jawa Timur (ANTARA/HO-Polres Bangkalan)

Bagikan:

BANGKALAN - Polres Bangkalan, Jawa Timur memasang sebanyak 1.400 kamera pengintai menjelang Perayaan Natal dan Pergantian Malam Tahun Baru 2023 sebagai upaya untuk mempermudah melakukan pengawasan aktivitas warga serta untuk menekan kasus tindak pidana kriminal di wilayah itu.

"Jumlah 1.400 kamera pengintai ini, merupakan jumlah total yang hendak kita pasang di sejumlah titik di Bangkalan, baik di kota atau pedesaan," kata Kapolres AKBP Wiwit Ari Wibisono dilansir ANTARA, Rabu, 7 Desember.

Dia menuturkan, pemasangan kamera pengintai di Bangkalan itu sebenarnya telah dicanangkan Polres Bangkalan saat momen peletakan batu pondasi pertama pembangunan Ruang Command Center serta Gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) pada 27 September 2017. Namun, karena ada kendala teknik, maka baru bisa direalisasikan tahun ini.

"Dan anggaran pembangunan ruang Command Centre dan Gedung SPKT yang saat ini telah rampung dan beroperasi itu tersebut berasal dari dana hibah Pemkab Bangkalan sebesar Rp690 juta," katanya, menjelaskan.

Ruang Command Centre itu menyoroti situasi dan kondisi kemacetan lalu-lintas, tindak kriminalitas yang sebelumnya hanya menggunakan perangkat handy talky dan ponsel.

"Jangan kaget ketika nanti Kota Bangkalan penuh dengan kamera pengintai. Dan, selama saya menjabat di Bangkalan, minimal setiap minggu saya akan tambah kamera pengintai di Bangkalan ini hingga total jumlah mencapai 1.400 unit," katanya.

Pemasangan kamera pengintai di Bangkalan ini di setiap persimpangan jalan, dan diharapkan mampu membantu polisi dalam upaya pengungkapan kasus-kasus tindak pidana kriminal.

"Dari 1.400 unit yang kita pasang ini, target minimal 100-an kamera sudah bisa difungsikan untuk pengamanan Natal dan Pergantian Malam Tahun Baru 2023," kata Wiwit.

Sementara itu, berdasarkan data Polres Bangkalan, jenis tindak pidana kriminal yang sering terjadi di kabupaten paling barat Pulau Madura ini di antaranya perempatan dengan kekerasan, pencurian, dan pembunuhan.

Selain tindak pidana kriminal, kasus kecelakaan lalu lintas juga sering terjadi di wilayah ini.n