Bagikan:

TANA TORAJA - Media sosial kembali dihebohkan dengan video viral terkait pelanggaran di institusi kepolisian. Baru-baru ini, muncul video curahan hati personel Binmas Polres Tana Toraja, Aipda Aksan, yang membeberkan bobrok pimpinannya di tempat bertugas sebelumnya.

Dalam video tersebut, dia mengaku dirinya dimutasi dari Polres Palopo ke Polres Tana Toraja karena membongkar perbuatan sang atasan.

Pada awal video, Aipda Aksan sempat mengucapkan salam dan meminta izin kepada Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo. Dia kemudian menyebut Nomor Registrasi Pusat (NRP) dan pangkatnya.

Ia menyampaikan dan meminta tolong agar institusi Polri dibersihkan dari mafia-mafia di tubuh Polri. Menurutnya, institusi Polri sekarang semakin tidak karuan dan sejak awal dinilai rekrutmen anggota sudah tidak bagus.

"Yang pertama, masuk polisi harus bayar. Kedua, mau pindah harus bayar, dan yang ketiga mau jadi perwira harus bayar. Jadi, bagaimana ke depannya Polri kalau semua harus bayar," ucapnya dalam video, seperti dilansir dari Antara, Sabtu, 3 Desember.

Dia lantas menyebut, rata-rata pimpinan di bawah bukan mengajarinya ke jalan yang bagus, tetapi justru sebaliknya. Dia kemudian membeberkan dugaan pemangkasan DIPA (daftar isian pelaksanaan anggaran), uang BBM, uang makan, dan lain sebagainya.

Ia turut menyampaikan kepada Kapolri dirinya dimutasi dari Polres Palopo ke Polres Tana Toraja karena membongkar perbuatan atasannya. Sang pimpinan diduga telah melakukan korupsi kendaraan Dinas Polres Palopo, BBM, dan lain sebagainya.

"Untuk menutupi itu, saya dimutasi ke Polres Tana Toraja, katanya saya mempereteli (dituduh) motor dinas," ungkap dia dalam video tersebut.

Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan langsung merespons video yang kemudian viral di media sosial tersebut. Mereka membantah adanya kasus tersebut.