JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, guru harus selalu memperbarui informasi yang dimilikinya. Tak hanya itu, mereka diminta membuat siswa punya daya pikir yang lebih kritis terhadap hal baru.
Hal ini disampaikannya saat bicara di Peringatan HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah. Kata Jokowi, proses belajar yang baik harusnya juga bisa membuat siswa lebih mampu berpikir.
"Proses yang terpenting dalam pengajaran, menurut saya, bagaimana proses pengajaran itu agar anak memiliki daya kritis," ujar Jokowi seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu, 3 Desember.
Jokowi meminta para guru fleksibel mengikuti perkembangan zaman saat ini. Apalagi, perkembangan di dunia semakin cepat.
"Fleksibilitas itu diperlukan. Tidak kaku karena ilmu berkembang sangat cepat sekali," tegasnya.
Tak hanya itu, Jokowi juga minta guru bisa mendidik mentalitas dan karakter siswanya. Sehingga mereka akan menjadi pribadi yang santun, jujur, punya budi pekerti yang baik, peduli hingga mampu bergotong royong.
BACA JUGA:
Karakter toleran terhadap perbedaan sesuai karakter bangsa juga harus dibentuk oleh para guru di sekolah. "Tahu mengenai bhineka tunggal ika ini juga sebuah keharusan," tegasnya.
Berikutnya, Jokowi minta guru memperhatikan kesehatan jasmani dan mental para siswanya. Jangan sampai terjadi stunting atau gizi buruk atau pun masalah mental yang membuat generasi unggul gagal terbentuk.
"Pola hidup sehat, makan sehat, dan olahraga cukup harus dibiasakan sejak dini. Jangan dilupakan, karena tidak ada gunanya berilmu, memiliki keterampilan tinggi kalau mentalnya tidak sehat. Fisiknya tidak sehat. Percuma," ujarnya.
"Hati-hati mengenai ini. Ini sudah lama kita lupakan, penguasaan ilmu yang hebat jadi sia-sia jika anak didik tidak sehat jiwanya, tidak sehat jiwanya. Hati-hati mengenai ini," pungkas eks Gubernur DKI Jakarta itu.