JAKARTA - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, sepakat dengan Ketua DPP PDIP Said Abdullah yang menyarankan agar Presiden Joko Widodo meninggalkan relawan yang berpotensi menjerumuskannya ke arah yang salah.
Menurut Mardani, Jokowi tak perlu lagi merespons masukan dari relawan seperti Benny Ramdhani yang mengusulkan penegakan hukum bagi penyerang atau pengkritik pemerintah. Sebab, masa pemerintahan Jokowi sudah akan berakhir kurang dari dua tahun lagi. Lagipula, Jokowi juga tidak bisa lagi mengajukan diri sebagai capres di 2024.
"Ya saya setuju (Jokowi tinggalkan relawan). Pak Jokowi kan sudah selesai, mau apa lagi?," ujar Mardani, Selasa, 29 November.
Mardani menilai, lebih baik Jokowi mengakhiri kepemimpinannya dengan baik. Salah satunya, tidak perlu mengikuti acara-acara yang dibuat relawan.
Apalagi, acara tersebut digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang sebelumnya disebut Menpora tidak boleh dipergunakan karena untuk persiapan piala dunia u-20 pada awal 2023 mendatang.
"Jadi jangan dicoreng dengan kegiatan relawan-relawan seperti ini," kata Mardani.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyarankan Presiden Jokowi untuk meninggalkan para relawan yang berpotensi menjerumuskannya ke jalur yang salah. Sebab kata Said, relawan harusnya mendukung bukan meminta-minta hal-hal yang menimbulkan keributan.
Hal itu dikatakan Said menanggapi Benny Rhamdani yang meminta izin tempur di lapangan melawan penyerang pemerintah jika penegakan hukum tak berjalan.
"Menurut hemat saya, sudahlah legacy-nya sudah luar biasa, soft landing-nya agar enak. Kalau ada relawan tanda kutip yang seperti itu, tinggalkan saja. Iya (tinggalkan) itu, itu bukan relawan, itu bukan relawan itu," ujar Said, Senin, 28 November.
Said menilai, permintaan relawan yang disampaikan Benny kepada Jokowi, sekalipun meminta restu atau izin, tetap saja tidak dapat dibenarkan. Apalagi, kata dia, permintaan izin itu untuk menyerang pihak tertentu yang dianggap lawan. Dia pun meminta Benny tidak mendorong-dorong presiden ke arah yang salah.
"Bayangin aja, minta restu untuk gempur orang, presiden kita punya etik yang luar biasa, punya sopan santun luar biasa, dan dan bapak presiden kita tidak mungkin akan mencampuri urusan hukum," kata Said.