Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Ingatkan Guru Tak Didik Siswa dengan Kekerasan
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama para siswa saat memperingati Hari Guru Nasional di Halaman Balai Kota Surabaya, Jatim, Jumat (25/11/2022). (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

Bagikan:

SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memperingati Hari Guru Nasional di Halaman Balai Kota Surabaya, Jatim, Jumat, mengingatkan para guru tidak mendidik siswa dan siswinya dengan kekerasan.

"Kadang anak menjengkelkan, menyakitkan atau sering menggoda. Tapi jangan mendidik dengan kekerasan, karena mental yang baik dari seorang murid adalah ketika dididik oleh guru dengan kelembutan, keteguhan dan prinsip hidup," kata Eri Cahyadi di hadapan para guru dan siswa saat peringatan Hari Guru Nasional 2022 dilansir ANTARA, Jumat, 25 November.

Cak Eri panggilan akrabnya mengatakan dalam peringatan Hari Guru Nasional kali ini, pihaknya meminta para guru mendidik siswa di Kota Surabaya dengan kelembutan dan keteguhan untuk menciptakan para calon pemimpin bangsa yang memiliki karakter dan mental baja.

Sebab, arti guru bagi Cak Eri adalah mampu menjadi teladan sebagai pengganti orang tua saat berada di lingkungan pendidikan.

"Itulah saya berharap seorang guru untuk mendidik Arek-Arek Suroboyo," kata Cak Eri.

Dalam memaknai Peringatan Hari Guru Nasional, Cak Eri mengaku terharu saat Kelompok Paduan Suara Gita Bahana Pelajar Surabaya membawakan lagu Hymne Guru. Disaat itu, Cak Eri kembali mengingat betapa besar dedikasi dan peran para guru yang terus mendidik anak-anak di Kota Surabaya.

"Saya berharap warga Surabaya harus mengingat selalu bahwa guru adalah orang tua kita, karena kita tidak bisa berdiri tegak sendiri. Mau menjadi Presiden, Wali kota atau apapun yang terhebat di hidup kita, maka kita harus mengingat dan menghormati para guru," ujar dia.

Eri Cahyadi berterima kasih kepada seluruh guru yang terus berjuang untuk program Merdeka Belajar di Kota Surabaya. Sebab, kata dia, Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan Surabaya berkomitmen bersama-sama untuk menciptakan sekolah berkarakter untuk menciptakan anak-anak yang memiliki akhlakul karimah.

"Karena saya yakin ketika kelak anak-anak menjadi pemimpin yang berakhlak, maka Insya Allah itulah amal jariah yang tidak akan pernah berhenti dari seorang guru. Kehebatan seorang guru, ketika muridnya telah menjadi orang berhasil dan insyaallah akan tercatat sampai kapan pun," kata dia.