Bagikan:

GARUT - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono, yang baru saja dilantik, berkoordinasi dengan lembaga-lembaga terkait.

"Arahan saya, Pak Mardiono berkoordinasi dengan lembaga-lembaga yang ada tentang kemiskinan supaya ada semacam sinkronisasi," kata Ma'ruf Amin di Garut,Jawa Barat, dilansir ANTARA, Kamis, 24 November.

Menurut Ma'ruf, sinkronisasi itu penting dilakukan agar tidak ada lagi tumpang tindih dalam perencanaan dan implementasi program, karena ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan melibatkan banyak pemangku kepentingan dalam penanganannya.

"Supaya tidak tumpang tindih dan supaya visinya satu. Satu visi di dalam rangka mengenai ketahanan pangan maupun pemberdayaan penanggulangan kemiskinan," jelasnya.

Sebagai langkah nyata, lanjut Ma'ruf Amin, utusan khusus presiden dapat berdiskusi bersama dengan instansi terkait agar sinkronisasi program tersebut segera berjalan. Selain itu, tambahnya, apabila ada kendala, maka dapat dipetakan bersama.

"Ada TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan). TNP2K itu yang menangani masalah kemiskinan dan kemudian yang lain itu ada Badan Pangan Nasional," ujar Ma'ruf Amin.

Presiden Joko Widodo melantik Mardiono di Jakarta, Rabu (23/11), berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 48/M Tahun 2022 tentang Pengangkatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan.

Sebelumnya, Mardiono merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang menangani bidang kesejahteraan rakyat. Turut mendampingi Wapres Ma'ruf Amin dalam keterangan pers di Garut, Jawa Barat, ialah Bupati Garut Rudy Gunawan dan Pimpinan Umum Pondok Pesantren Al-Jauhari K.H. Jujun Junaedi.