Bagikan:

SURABAYA - Sebanyak 25 desa di tiga kecamatan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terendam banjir. Hingga pukul 12.00 WIB, ketinggian air mencapai 20 hingga 100 centimeter (cm).

"Puluhan desa itu tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, dan Cerme," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jatim, Satriyo Nur Seno, dikonfirmasi, Senin, 14 Desember.

Satriyo merinci, ada sembilan desa di Kecamatan Balongpanggang terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 20-40 cm. Yaitu Desa Sekarputih, Wotansari, Tenggor, Tanahlandean, Mojogede, Banjar Agung, Pucung, Karangsemanding, dan Desa Balongpanggang.

Kemudian 11 desa di Kecamatan Benjeng, yakni Desa Balongmojo, Sedapurklagen, Deliksumber, Kedungrukem, Munggugianti, kalipadang, Bulurejo, Sirnoboyo, Klampok, Karangan Kidul, dan Kedungsekar. Lalu lima desa di Kecamatan Cerme, yakni Desa Dadapkuning, Lengkong, Sukoanyar, Ngembung, dan Dungus.

Wilayah dengan ketinggian air tertinggi terjadi di Kecamatan Balongpanggang dan Benjeng, rata-rata sekitar 20 hingga 200 cm. Banjir paling parah terjadi di Desa Banjaragung dan Desa Karangsemanding di Kecamatan Balongpanggang, total ada sekitar 500 rumah warga terendam dengan ketinggian air sekitar 80 cm.

"Penyebab banjir karena intensitas hujan tinggi sejak Sabtu hingga Minggu malam. Akibatnya Kali Lamong meluber ke jalan dan merusak beberapa fasilitas umum, pertanian, dan merendam rumah warga," kata Satriyo.

Saat ini, lanjut Satriyo, BPBD Jatim telah koordinasi dengan BPBD Gresik, Muspika dan Aparat Desa setempat, untuk terus monitoring banjir. Kemudian, BPBD juga siapsiaga dengan menyiagakan personel untuk evakuasi penduduk setempat.

"Kami juga telah mendirikan posko dan dapur umum, yang ditempatkan di tiga titik, yaitu Balaidesa Bulurejo, Kedungrukem dan Munggugianti," kata Satriyo.

Banjir yang merendam puluhan desa di Kabupaten Gresik ini , menelan korban jiwa. Seorang perempuan berusia 13 tahun ditemukan warga dalam keadaan meninggal dunia.

"Satu orang meninggal ini diketahui bernama Nafisah (13), warga asal Desa Bulurejo, Kecamatan Benjeng," kata Satriyo.

Satriyo menjelaskan, almarhumah bersama seorang temannya bermama Alya Romza, 13, bermain air di Dusun Kedung Glugu, Desa Kedungrukem, Kecamatan Benjeng. Keduanya adalah siswi kelas 3, yang merupakan teman sekelas di SMPN 1 Karangbinangun, Gresik.

"Kemudian keduanya telah diingatkan oleh warga setempat, tetapi tidak dipedulikan. Akhirnya mereka berdua terseret arus air. Salah satu korban terselamatkan dan satu korban meninggal dunia," ujarnya.