Di Lapas Anak, Menteri PPPA Ingatkan Kekerasan pada Anak Dipicu Didikan Keluarga
Menteri PPPA Bintang Puspayoga saat meninjau LPKA Kelas II Kota Tomohon, Sulut, Sabtu (19/11/2022). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

Bagikan:

SULUT - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menyatakan pendidikan dari keluarga sejak kecil memengaruhi terjadi atau tidaknya kekerasan pada anak.

“Anak adalah anugerah yang harus kita lindungi, yang harus kita rawat dengan sebaik-baiknya demikian dengan kalian. Harapan saya, kalian punya masa depan dan harapan yang besar,” kata Menteri PPPA Bintang Puspayoga saat meninjau Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Sabtu 20 November.

Bintang menuturkan, kekerasan adalah sesuatu yang harus dihindari dalam memberikan proses pembelajaran pada anak. Sebab keluarga menjadi pendidikan yang pertama kali diterima oleh anak.

Tumbuh dan berkembangnya anak, lanjut dia, akan diawali dan ditentukan oleh jenis pengasuhan yang diterapkan dalam keluarganya. Jika orang tua menanamkan sikap keras sejak anak masih usia dini, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang jauh lebih keras.

Saat menjawab salah satu pertanyaan anak dalam LPKA, berdasarkan laporan Antara, Bintang mengaku tidak pernah melakukan kekerasan pada anaknya. Kekerasan hanya akan memberikan dampak buruk dalam jangka panjang yang menyakiti anak.

Bintang memberikan contoh dalam kesehariannya menerapkan sistem pengasuhan berupa pencicilan atau pemotongan uang saku ketika sang anak menginginkan sesuatu di luar kebutuhan sekolah atau minatnya, meskipun dia bisa memfasilitasi dengan berbagai bentuk kemewahan yang ada.

"Orang tua dan lingkungan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter anak dan mencegah terjadinya kekerasan," tuturnya.

Bintang menyampaikan, orang dewasa seharusnya membantu anak untuk membangun komitmennya dalam mewujudkan cita-cita yang diinginkan.

Menurut Bintang, kedisiplinan untuk hidup menjadi hal yang sangat penting untuk ditanamkan pada anak. Dengan demikian, anak akan memahami bahwa semua hal yang diinginkan membutuhkan kerja keras dari hasil jerih payahnya.

“Saya sendiri dalam pendidikan anak, yang saya lakukan lebih mengarahkan bagaimana mereka menjalani hidup kemudian tidak ikut di dalam tren-tren di masa kini. Itu lebih dalam pemenuhan kebutuhannya apakah itu kebutuhan atau keinginan, itu adalah dua kata kunci,” ujarnya.

Oleh karenanya, Bintang mengajak semua pihak untuk menghentikan kekerasan pada anak, terutama yang ada dalam rumah tangga. Sehingga keluarga berkualitas dapat dibentuk dengan memberikan pengasuhan yang sehat dan baik melalui kerja sama antara ayah dan ibu.

“Kekerasan harus kita tolak keras-keras. Ketika kita bicara pengasuhan ini menjadi tanggung jawab ibu dan ayah, sehingga kita bisa membentuk keluarga berkualitas,” tandasnya.