Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan penghargaan kepada 220 tenaga kesehatan dalam Anugerah Nakes 2022 yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi karena para tenaga kesehatan mempunyai jasa yang luar biasa terutama saat pandemi COVID-19.

"Mereka bukan hanya mengorbankan waktu dan tenaga, tapi juga mengorbankan jiwanya. Jadi ini adalah saat yang paling baik untuk kita berdoa untuk rekan kita, para nakes, yang telah menyumbangkan jiwa dan raganya untuk kesehatan bangsa dan negara kita," kata Budi dilansir ANTARA, Jumat, 11 November.

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Arianti Anaya mengatakan, Anugerah Nakes Teladan telah menjadi agenda tahunan yang digelar Kementerian Kesehatan. Setelah sempat terhenti karena pandemi COVID-19, kegiatan tersebut akhirnya dapat kembali digelar secara luring tahun ini sebagai rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-58.

Tenaga kesehatan yang mendapatkan penghargaan, kata Arianti, adalah tenaga kesehatan di Puskesmas mulai dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, ahli teknologi laboratorium medis (ATLM), tenaga sanitasi lingkungan, tenaga kefarmasian, dan tenaga gizi.

"Penghargaan juga diberikan kepada tenaga kesehatan di rumah sakit milik pemerintah daerah. Kemudian diberikan juga kepada tenaga kesehatan di rumah sakit vertikal milik Kemenkes," ujar Arianti.

Untuk rumah sakit milik pemerintah daerah, ada 13 profesi yang mendapatkan penghargaan, yaitu dokter, dokter spesialis, dokter gigi spesialis, dokter gigi, perawat, bidan, kefarmasian, kesehatan masyarakat, gizi, kesehatan lingkungan, keterampilan fisik, keteknisian medis, dan teknik biomedika.

Sedangkan untuk rumah sakit vertikal milik Kemenkes, penghargaan diberikan kepada 14 profesi yaitu dokter, dokter spesialis, dokter gigi spesialis, dokter gigi, dokter pendidik klinis, perawat, bidan, kefarmasian, kesehatan masyarakat, gizi, kesehatan lingkungan, keterampilan fisik, keteknisian medis, dan teknik biomedika.

Ada juga penghargaan yang diberikan kepada tenaga kesehatan yang telah mengabdikan diri untuk masyarakat di Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK).

Selain itu, Arianti menambahkan, penghargaan juga diberikan kepada 29 kader posyandu teladan, serta dosen mahasiswa berprestasi.

Dia menjelaskan, proses seleksi tenaga kesehatan teladan dilakukan secara bertahap yaitu mulai dari pemerintah daerah dan dinas kesehatan provinsi setempat, hingga tingkat pusat.

"Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi salah satu motivasi baik bagi tenaga kesehatan teladan dan kader posyandu yang terpilih saat ini, dan menjadi inspirasi bagi tenaga kesehatan dan kader posyandu lainnya," kata Arianti.