5 Kontroversi Raja Charles III di Masa Lalu: Selingkuh hingga Terima Uang dari Saudara Tiri Osama bin Laden
Raja Charles III. (Wikimedia Commons/ukhouseoflords)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Raja Charles III telah menggantikan Ratu Elizabeth II di atas takhta usai penguasa Britania Raya terlama itu meninggal dunia di usia 96 tahun. Penobatan Charles III sebagai raja Inggris mendapat sorotan dari berbagai pihak karena kontroversi yang ia buat di masa lalu. Lantas, apa saja kontroversi Raja Charles III?

Kontroversi Raja Charles III

Dihimpun VOI dari berbagai sumber, berikut sejumlah kontroversi yang dibuat Raja Charles III di masa lalu:

  1. Perselingkuhan

Jauh sebelum dinobatkan sebagai Raja, King Charles III pernah diterpa skandal perselingkuhan.

Raja Charles II disebut-sebut berselingkuh dengan Camilla Parker Bowlews yang saat ini menjadi istrinya. Perselingkuhan ini terjadi ketika Charles III masih berstatus sebagai suami Putri Diana, sang Queen of Wales. Dan Camilla masih berstatus istri Andrew Parker Bowles.

Diduga perselingkuhan itulah yang membuat King Charles III bercerai dengan Lady Diana yang sudah memberinya dua orang anak yaitu Pangeran William dan Pangeran Harry.

Dalam sebuah wawancara dengan seorang jurnalis Inggris beberapa tahun lalu, Pangeran Charles mengakui bahwa ia tidak setia kepara istrinya, Putri Diana. Charles III tidak menampik bahwa dia telah melakukan perzinahan dan setelah itu pernikahannya dengan Lady Diana menjadi “rusak”.

Usai kematian Putri Diana dalam kecelakaan mobil yang tragis, Kerajaan Inggris, bersama Pangeran Charles, mendapat banyak kritik karena respon mereka yang telat terhadap kecelakaan itu dan tak ada pengibaran bendera setengah tiang di atas Istana Buckingham.

  1. Menerima Sumbangan Uang dari Keluarga Osama bin Laden

Charles III.
Charles III. (Wikimedia Commons/Dan Marsh)

Pada Juli 2022, Sunday Times of London, melaporkan bahwa saudara tiri Osama bin Laden—pemimpin Alqaeda, dalang teror 9 September 2001—memberikan sumbangan sebesar 1,2 juta Poundsterling kepada Dana Amal Pangeran Wales pada 2013.

Kantor resmi Charles Clarence House membantah laporan Sunday Times dan menegaskan bahwa kerajaan tidak secara pribadi meminta sumbangan. Keputusan untuk menerima dana sumbangan dibuat oleh Dewan Komisaris PWCF, bukan oleh Pangeran Charles sendiri.

  1. Menerima Uang Sumbangan dari Mantan Perdana Menteri Qatar

Selain disebut menerima uang sumbangan dari saudara tiri Osama bin Laden, King Charles III juga diduga menerima koper penuh uang tunai sebagai sumbangan amal dari mantan Perdana Menteri atau PM Qatar Sheikh Hamad bin Jassim bin Jaber Al Thani.

Koper itu merupakan salah satu dari tiga bundel uang tunai yang diterima sebagai sumbangan amal oleh pangeran Inggris. Tiga lot, yang dilaporkan berjumlah 3 juta Euro, itu diserahkan kepada pangeran secara pribadi antara 2011 dan 2015.

Meskipun surat kabar melaporkan bahwa pembayaran itu tak ilegal, para kritikus mengatakan hal ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang penilaian pribadi raja masa depan. Terutama mengingat catatan Qatar tentang hak asasi manusia.

  1. Anti-sains?

Menyadur Times, King Charles III mendapat pujian atas upayanya untuk melindungi lingkungan dan berbicara tentang perubahan iklim.

Di sisi lain, para ilmuwan juga menyuarakan keprihatinan tentang masalah lain yang diperjuangkan Charles.

Misalnya, pada tahun 2019, setelah menjadi pelindung kelompok yang berfokus pada pengobatan homeopati, Good Thinking Society, yang mempromosikan sains berbasis bukti, menyebutnya "anti-sains."

  1. Menerima Dokumen Rahasia Seputar Urusan Internal Kerajaan Inggris

Masih dari Times, Pada tahun 2015, terungkap bahwa Charles menerima dokumen rahasia tentang cara kerja internal pemerintah Inggris yang bahkan menteri terpilih tidak pernah melihatnya. Anggota parlemen lantas menyebutnya sebagai 'pelobi terbaik' di Inggris.

Menurut The Guardian, Charles II telah melibatkan diri dalam lobi pribadi terkait masalah seperti penangkapan ikan secara ilegal hingga pesanan helikopter selama Perang Irak.

Pada saat itu, Clarence House mengatakan bahwa pewaris takhta biasa diberi pengarahan tentang topik politik, tetapi para kritikus berpendapat bahwa anggota keluarga kerajaan harus menjauh dari politik.

Demikianlah informasi seputar kontroversi Raja Charles III di masa lalu.