Siap-siap, Puncak Musim Hujan pada Januari 2021
Ilustrasi (Foto: Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofosika (BMKG) Herizal menyebut prediksi puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2021.

"Puncak musim hujan 2020-2021 diprediksikan untuk sebagian besar wilayah akan terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2021 yang umumnya bertepatan dengan puncak Monsun Asia," kata Herizal dalam keterangannya, Rabu, 9 Desember.

Kata Herizal, peningkatan angin Monsun Asia pada bulan Desember akan menambah beberapa fenomena atmosfer khusus lainnya selain fenomena La Nina.

Fenomena tersebut berupa seruakan dingin Asia (cold surge), gelombang atmosfer ekuator (MJO), dan pertemuan massa udara antar tropis (Inter Tropical Convergence Zona - ITCZ). 

"Fenomena-fenomena tersebut telah diketahui dapat terjadi secara bersamaan maupun sendiri-sendiri, dan mampu memicu curah hujan ekstrem yang berdampak signifikan, diprediksi dapat terjadi dalam periode minggu terakhir Desember 2020 hingga Januari 2021," jelas dia.

Sementara, fenomena La Nina sendiri saat ini terpantau masih berlangsung di Samudera Pasifik dengan intensitas level moderat. Suhu muka laut Samudera Pasifik bagian tengah daerah Nino 3.4 menunjukkan anomali sebesar -1.4 derajat celsius.

"Sehingga perkembangan saat ini menunjukkan Intensitas La Nina moderat yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada periode Januari hingga Maret 2021 dan kemudian akan melemah pada bulan Mei 2021," ucap Herizal.

Lebih lanjut, Herizal menuturkan bahwa musim hujan di sebagian besar wilayah di Indonesia diprediksikan akan berlangsung hingga bulan April 2021. 

Ia bilang, peningkatan kewaspadaan diperlukan pada daerah-daerah yang diprediksi akan mendapatkan akumulasi curah hujan dengan kriteria tinggi hingga sangat tinggi atau lebih dari 300 mm per bulan pada bulan Desember 2020 hingga Januari 2021.

"Peningkatan curah hujan tinggi berpeluang terjadi di pesisir barat Sumatera, sebagian besar pulau Jawa, Bali, sebagian NTB, sebagian NTT, Kalimantan bagian barat dan tengah, Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat, dan Papua," pungkasnya.